1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikAsia

Balas Aksi Korea Utara, Korea Selatan dan AS Luncurkan Rudal

6 Juni 2022

Korea Selatan dan Amerika Serikat mengirim sinyal ke Korea Utara dengan menembakkan delapan rudal pada Senin (06/06) sebagai tanggapan atas uji coba rudal balistik terbaru Korea Utara sehari sebelumnya.

https://p.dw.com/p/4CJWr
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah bersumpah akan bersikap keras terhadap Korea UtaraFoto: South Korea Presidential Office/AP/picture alliance

Korea Selatan dan Amerika Serikat meluncurkan delapan rudal permukaan ke permukaan (surface to surface) pada Senin (06/06) pagi sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik jarak pendek Korea Utara sehari sebelumnya.

Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Peluncuran itu mencakup satu rudal Angkatan Darat AS dan tujuh milik Korea Selatan, yang ditembakkan selama 10 menit mulai pukul 4:45 pagi waktu setempat pada hari Senin (06/06).

 "Aliansi ROK-AS tetap berkomitmen untuk perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea dan di seluruh Indo-Pasifik. Komitmen AS untuk pertahanan ROK tetap kokoh,” kata Komando Indo-Pasifik AS, menggunakan nama resmi Korea Selatan.

Tokyo dan Washington juga melakukan latihan militer bersama pada hari Minggu (05/06) sebagai tanggapan atas uji coba rudal terbaru Pyongyang.

Korea Utara menembakkan setidaknya delapan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada hari Minggu (05/06) selama periode 35 menit, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Tindakan tersebut merupakan peluncuran rudal putaran ke-18 Korea Utara pada tahun ini saja, yang mengarah ke lebih banyak spekulasi tentang dorongan negara itu untuk melakukan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Pada April lalu, Pyongyang menguji coba setidaknya tiga rudal, termasuk kemungkinan rudal balistik antarbenua terbesarnya, Hwasong-17.

Menunjukkan kekuatan sekutu

Pada acara Memorial Day pada hari Senin (06/06), Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan program rudal dan senjata nuklir Pyongyang telah mencapai tingkat di mana mereka menimbulkan ancaman bagi perdamaian regional dan dunia.

Uji coba itu dilakukan beberapa hari setelah Presiden Korea Selatan yang baru terpilih bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Seoul. Mereka telah sepakat untuk meningkatkan latihan militer bilateral untuk mencegah ekspansionisme nuklir Korea Utara.

Peluncuran rudal terbaru Pyongyang terjadi sehari setelah kedua negara menyelesaikan manuver angkatan laut AS-Korea Selatan termasuk pertahanan udara, anti-kapal, anti-kapal selam, dan operasi larangan maritim. USS Ronald Reagan, kapal induk bertenaga nuklir dengan berat 100.000 ton, termasuk di antara kapal perang utama yang ambil bagian dalam latihan bersama.

yas/ha (Reuters, AP)