1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Penegakan Hukum

Polisi: 28 Orang Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

9 Juli 2021

Kepolisian Haiti mengumumkan setidaknya 28 orang Kolombia dan Amerika terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Haiti akan dipimpin oleh Plt PM Claude Joseph hingga pemilihan September mendatang.

https://p.dw.com/p/3wFbR
Presiden Haiti Jovenel Moise tewas dibunuh di kediamannya pada Rabu (07/07) dini hari
Presiden Haiti Jovenel Moise tewas dibunuh di kediamannya pada Rabu (07/07) dini hariFoto: Stringer/AA/picture alliance

Kepolisian Haiti mengumumkan pada Kamis (08/07) bahwa setidaknya 28 orang terlibat dalampembunuhan Presiden Jovenel Moise. Polisi menjelaskan bahwa 26 dari mereka adalah warga Kolombia dan dua orang lainnya adalah warga Amerika keturunan Haiti.

"Kami telah menangkap 15 warga Kolombia dan dua warga Amerika keturunan Haiti. Tiga warga Kolombia telah tewas sementara delapan lainnya buron," kata Direktur Jenderal Polisi Nasional Leon Charles dalam sebuah konferensi pers.

Charles juga mengatakan "senjata dan bahan yang digunakan oleh para penyerang telah ditemukan."

Pelaku pensiunan tentara Kolombia?

Kemudian pada Kamis (08/07) malam, pemerintah Kolombia mengatakan enam dari tersangka, termasuk dua dari mereka yang tewas, adalah pensiunan anggota tentara Kolombia. Namun, pemerintah tidak merinci lebih jelas identitas mereka.

Kepala Polisi Nasional Kolombia, Jenderal Jorge Luis Vargas Valencia mengatakan bahwa Presiden Ivan Duque telah menginstruksikan tentara dan kepolisian Kolombia untuk bekerja sama dalam penyelidikan.

"Sebuah tim dibentuk dengan penyelidik terbaik...mereka akan mengirim tanggal, waktu penerbangan, informasi keuangan yang sudah dikumpulkan untuk dikirim ke Port-au-Prince,'' kata Vargas.

PBB: Plt PM Claude Joseph akan pimpin Haiti

Utusan Khusus PBB untuk Haiti Helen La Lime mengatakan pada Kamis (08/07) bahwa Plt Perdana Menteri Claude Joseph akan memimpin Haiti sampai pemilihan baru diadakan.

Dia meminta seluruh pihak di Haiti untuk mengurangi ketegangan setelah peristiwa pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise di kediaman pribadinya pada hari Rabu (07/07).

"Pemangku kepentingan perlu mengesampingkan perbedaan mereka dan untuk memetakan jalan bersama ke depan dan mengatasi momen sulit ini dengan cara damai," kata La Lime kepada wartawan di New York dalam sambutan virtual setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi tersebut.

Kematian Moise telah menyebabkan kebingungan tentang siapa pemimpin sah negara itu, karena Perdana Menteri Joseph telah dijadwalkan untuk meninggalkan jabatannya dalam beberapa hari mendatang, untuk digantikan oleh ahli bedah saraf Ariel Henry. Moise telah mengumumkan transisi itu sehari sebelum pembunuhannya.

La Lime mengatakan Joseph meyakinkannya bahwa dia akan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden putaran pertama pada bulan September, dengan putaran kedua berlangsung pada bulan November.

La Lime juga mengatakan Dewan Keamanan PBB telah membahas permintaan Haiti akan lebih banyak bantuan keamanan. Ia mengatakan bahwa sehubungan dengan bantuan itu, "Haiti perlu menentukan dengan tepat apa yang mereka cari."

Sebelumnya, Presiden Haiti Jovenel Moise, berusia 53 tahun, tewas ditembak di kediaman pribadinya pada Rabu (07/07). Pihak kediaman presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu terjadi sekitar pukul 01:00 dini hari waktu setempat. Moise dilaporkan tertembak sebanyak 12 kali. Ibu negara Martine Moise juga terluka dan langsung dibawa ke rumah sakit di Florida, AS, untuk medapatkan perawatan lebih lanjut.

rap/gtp (AP, AFP, Reuters)

Haiti Tenggelam dalam Lautan Sampah