1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Griechenland Finanzen

3 Oktober 2011

Yunani yang terlilit utang dipastikan gagal mencapai sasaran program penghematan yang dicanangkan. Pemerintah menjelaskan, defisit anggaran 2011 berkisar 8,5 persen produk domestik bruto dari yang diwajibkan 7,4 persen.

https://p.dw.com/p/12kqs
Pengunjuk rasa mengusung bendera Yunani di depan parlemen di Athena, Selasa (27/09).(Foto:Petros Giannakouris/AP/dapd)
Pengunjuk rasa mengusung bendera Yunani di depan parlemen di Athena, Selasa (27/09).Foto: dapd

Pemerintah Yunani secara resmi mengumuman bahwa defisit anggaran tahun berjalan ternyata lebih tinggi dari yang dicanangkan. Sebelumnya mereka berjanji pada kreditor internasional akan menekan defisit anggaran hingga 7,6 persen produk domestik bruto. Sejak awal terdapat keraguan bahwa Yunani akan mampu menepati janjinya. Kini keraguan itu terbukti.

Pemerintah di Athena menghitung bahwa defisit anggaran tahun ini 8,5 persen produk domestik bruto. Mereka juga mengoreksi prognosa tahun depan. Bukan 6,5 persen seperti yang direncanakan, melainkan 6,8 persen.

Penyebabnya Pertumbuhan Ekonomi yang Melemah

Siswa sekolah menengah meneriakkan protes di depan parlemen di Athena, Yunani, Kamis (29/09).(Foto:Kostas Tsironis/AP/dapd)
Siswa sekolah menengah meneriakkan protes di depan parlemen di Athena, Yunani, Kamis (29/09).Foto: dapd

Para ekonom dan politisi Yunani beberapa bulan lalu sudah memperkirakan tidak akan bisa mencapai sasaran 7,6 persen produk domestik bruto. Oleh sebab itu di Yunani sendiri tidak ada yang terkejut dengan pengumuman itu.

Menurut pandangan pemerintah pimpinan PM Papandreou, penyebabnya adalah ekonomi Yunani yang semakin merosot. Tahun ini saja pertumbuhannya melemah hingga 5,5 persen.

Ribuan Pegawai Negeri Terancam PHK

Pejabat Bank Sentral Eropa Klaus Masuch (ki.) dan pejabat Komisi Eropa Matthias Mors (ka.), anggota kelompok Troika ketika akan bertemu dengan Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos di Athena, Kamis (29/09).(Foto:Kostas Tsironis/AP/dapd)
Pejabat Bank Sentral Eropa Klaus Masuch (ki.) dan pejabat Komisi Eropa Matthias Mors (ka.), anggota kelompok Troika ketika akan bertemu dengan Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos di Athena, Kamis (29/09).Foto: dapd

Minggu malam (02/10), kabinet Yunani menyetujui rancangan anggaran negara tahun depan. Salah satu rencananya adalah memecat puluhan ribu pegawai negeri.

Konkretnya, sekitar 30.000 orang yang bekerja di jawatan dan perusahaan negara diwajibkan mengambil cuti, atau dijadikan sebagai apa yang disebut „pekerja cadangan“. Mereka akan mendapatkan 60 persen gaji selama setahun. Setelahnya, mereka harus menemukan pekerjaan baru. Jika tidak, mereka benar-benar akan dipecat.

60 Warga Yunani Memperkirakan Negaranya akan Bangkrut

Akhir pekan lalu, media-media Yunani meragukan apakah rencana itu akan berjalan. Para auditor internasional yang disebut kelompok Troika itu juga skeptis. Karena dikhawatirkan, puluhan ribu pekerja yang terancam PHK itu akan menggugat.

Kelompok Troika tidak mengutarakan kekhawatirannya secara resmi. Kelompok itu akan mempublikasikan laporannya pertengahan Oktober ini. Laporan itu menentukan apakah para menteri zona Euro akan membuka kran kredit dari paket penyelamatan Yunani. Kredit itu bernilai delapan miliar Euro. Jika dana itu tidak dikucurkan ke Yunani hingga akhir Oktober ini, maka Yunani terancam pailit.

Jajak pendapat yang digelar akhir pekan lalu menunjukkan bahwa 60 persen warga Yunani berkesimpulan negaranya akan bangkrut. Hasil lain jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas dari 60 persen siap membayar pajak khusus properti yang baru dan kontroversial. Selain itu hamper 60 persen warga Yunani menyatakan setuju pada PHK pegawai pemerintahan. Serikat-serikat buruh yang terutama menentang rencana PHK tersebut.

Steffen Wurzel/Luky Setyarini

Editor: Carissa Paramita