1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270911 EU Finanzkrise

28 September 2011

Krisis mata uang Euro menjadi tema utama di Parlemen Eropa, Selasa (27/09). Tanya jawab anggota parlemen dengan ketua Zona Euro Juncker menunjukkan, sebuah Uni Eropa yang berbicara dengan satu suara masih sebuah impian.

https://p.dw.com/p/12iNw
Simbol gambar krisis EuroFoto: picture alliance/dpa

Martin Schulz ketua fraksi sosial di Parlemen Eropa, dalam sebuah konferensi pers di Strasburg, Perancis, mengibaratkan krisis Euro sebagai krisis kepercayaan. "Hilangnya kepercayaan di Eropa bersifat ganda. Di satu sisi kita mengalami hilangnya kepercayaan pasar di Eropa dan mengalami hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kapasitas operasional pemerintah. Dan itu adalah perkembangan yang dramatis. Karena itu pesan mendasarnya adalah agar kembali merebut kepercayaan tersebut, tapi harus memperolehnya kembali melalui stabilitas dan tindakan yang terpadu."

Seperti Schulz, banyak anggota parlemen lainnya yang mengritik pemerintahan negara-negara anggota Uni Eropa, berbicara dan bertindak untuk dirinya sendiri bukannya bertindak bersama-sama. Ketua fraksi liberal Guy Verhofstadt juga menyinggung peringatan dari Amerika Serikat.

Berbeda dengan Jerman yang menolak keras usulan-usulan dari Washington, Verhofstadt menanggapi kritik dari Washington dengan serius. "Kita sedang berada di tengah krisis yang benar-benar serius dan dari luar Uni Eropa kita mendapat permintaan yang umum, tolong jangan bertindak setengah-setengah seperti 18 bulan lalu, melainkan mengatasinya dengan rencana dan langkah baru yang luas dan berani mengambil risiko.“

Eropa Masih Perlu Informasi Pentingnya Euro

Tapi semua orang di parlemen Eropa juga tahu bahwa masing-masing negara tidak begitu saja dapat menyerahkan wewenangnya. Ini juga disadari Ketua Zona Euro Jean-Claude Juncker yang memberikan jawaban terhadap pertanyaan para anggota parlemen. Di Jerman, negara pusat segala upaya stabilisasi krisis Euro, Juncker memandang masih adalah masalah dalam menerangkan seberapa penting mata uang bersama tersebut. "Kanselir Merkel dan politisi lainnya seharusnya menerangkan kepada rekan-rekan kita di jerman bahwa Eropa adalah paduan antara solidaritas di satu sisi dan kekokohan di sisi lainnya."

Itu tentu saja upaya berikutnya untuk mempengaruhi pemungutan suara di Parlemen Jerman terkait perluasan paket dana penyelamatan Euro. Semua skenario pemikiran mengenai dikeluarkannya Yunani dari kawasan pengguna Euro, kembali ditolak Juncker.

Tidak Semua Menganggap Euro Penting

Tapi ada pula anggota parlemen yang memandang skenario berakhirnya mata uang bersama bukan sebagai bencana melainkan sebagai keberuntungan. Misalnya Nigel Farage dari Partai Independen Inggris. "Euro dapat dan sebaiknya dalam bentuknya saat ini tidak perlu dipertahankan dan sudah waktunya bagi Anda, Anda dan semua di ruang ini untuk melepaskannya. Anda sudah bertindak salah, dan negara seperti Yunani seharusnya dibebaskan."

Ketua Zona Euro Juncker menanggapi serangan kritik semacam itu dengan sikap tenang yang ironis. Tapi di Parlemen Eropa situasi panik perlahan-lahan juga mulai merebak. Karena seperti sebelumnya, tidak terlihat langkah bersama Eropa dalam situasi krisis ini.

Christoph Hasselbach/Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk