1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Usulan Kubu Republik Mengenai Anggaran AS Gagal di Senat

Christa Saloh-Foerster30 Juli 2011

Perang syaraf seputar peningkatan batas utang negara Amerika Serikat berlanjut. Dalam voting di Kongres AS, Jumat (29/7), kubu Demokrat dan Republik kembali saling jegal. Tanpa adanya kesepakatan, AS terancam pailit.

https://p.dw.com/p/126e6
With a week remaining before the national vote, the Capitol is seen in Washington, Tuesday, Oct. 26, 2010. President Obama and his Democrat majority in Congress could become victims of voter anger over the economy, likely to give Republicans control of the House of Representatives, and considerably diminish their Senate majority. (AP Photo/J. Scott Applewhite)
DPR AS, Capitol House of RepresentativesFoto: AP

Setidaknya ada satu hal yang sekarang sudah jelas dalam konflik politik mengenai plafon hutang negara Amerika Serikat: Usulan penyelesaian dari partai Republik tidak akan mengakhiri krisis hutang, karena telah ditolak Senat. John Boehner, pemimpin fraksi Partai Republik pada DPR AS dan juga Ketua DPR, sebelumnya memang telah berhasil mengumpulkan mayoritas yang diperlukan bagi rencananya, meskipun kemenangan itu sangat tipis: „218 suara menyetujui dan 210 menolak. Rancangan disetujui.“

Namun tidak sampai dua jam kemudian, rancangan itu digagalkan Senat yang dikuasai oleh Partai Demokrat. Hal ini sudah diduga sebelumnya. Karena itulah Boehner sebelumnya sudah melontarkan kritik pedas terhadap kubu demokrat: „Parlemen telah bertindak, sekarang pemerintah dan pihak demokrat harus mengajukan sesuatu."

Senate Majority Leader Sen. Harry Reid, D-Nev., center, with Sen. Joe Lieberman, I-Conn., left, and Sen. Carl Levin, D-Mich., speaks at a news conference about the "Don't Ask Don't Tell" bill during on an unusual Saturday session on Capitol Hill in Washington Saturday, Dec. 18, 2010. Repeal of the bill would mean that, for the first time in American history, gays would be openly accepted by the military. Reid said a final vote would come at 3 p.m. (AP Photo/Alex Brandon)
Senator Reid (tengah)Foto: AP

Reid mohon kubu Republik bertindak

Tepat hal inilah yang diupayakan pemimpin mayoritas demokrat di Senat, Harry Reid, tetapi tidak berhasil. Reid sebenarnya sudah hendak mulai melakukan perembukan mengenai usulannya untuk penyelesaian krisis pada Jumat malam (30/7). Tetapi kelompok republik menolaknya. Jadi pemungutan suara pertama baru akan dilaksanakan secepatnya hari Minggu ini (31/7). Tetapi ini pun baru dapat terlaksana jika memang ada sebuah rancangan yang dapat diterima oleh kedua pihak. Senator Reid mengimbau dengan sangat kepada pihak republik untuk mengatakan kepadanya, apa yang harus diubah dalam rancangannya agar dapat diterima: „Kami menunggu mereka melakukan sesuatu, apa pun juga, dan bergerak mendekati kami."

Waktu untuk melakukan kesepakatan memang semakin berkurang. Pasalnya, sampai hari Selasa (02/8) sudah harus ada kesepakatan antara kedua partai, jika tidak AS akan terancam pailit. Sebagai bukti bahwa kas pemerintah sekarang semakin menipis, antara lain disebutkan bahwa pemerintah AS saat ini memiliki lebih sedikit uang tunai daripada perusahaan computer Apple.

US dollar notes are pictured in June 2010. The euro is the official currency of the eurozone: 17 of the 27 member states of the European Union (EU). It is also the currency used by the EU institutions. The eurozone consists of Austria, Belgium, Cyprus, Estonia, Finland, France, Germany, Greece, Ireland, Italy, Luxembourg, Malta, the Netherlands, Portugal, Slovakia, Slovenia and Spain. The currency is also used in a further 5 European countries (Montenegro, Andorra, Monaco, San Marino, Kosovo and the Vatican) and is consequently used daily by some 327 million Europeans. Photo by Mario Fourmy/ABACAPRESS.COM
Foto: picture alliance/abaca

Rencana darurat diperkirakan akan diumumkan

Diperkirakan bahwa kementrian keuangan pada akhir pekan ini (30/31.7) mengumumkan rencananya bagi situasi darurat, Tanpa kesepakatan kedua partai, Amerika Serikat mulai Rabu depan (3/7) akan menghadapi keputusan berat. Yaitu, kalau tidak ada uang untuk membayar semua pengeluaran, siapa yang harus menunggu pembayaran? Apakah kreditor Amerika harus menunggu pembayaran bunga? Serdadu yang dikorbankan karena pembayaran gajinya ditunda? Atau jutaan pensiunan Amerika yang harus menunggu uang pensiunnya?

Banyak politisi yang masih optimis bahwa akan tercapai kesepakatan pada menit-menit terakhir. Tetapi tak seorang pun tahu, bagaimana bentuk kompromi itu setepatnya. Kali ini Washington tampaknya menghadapi akhir pekan yang sangat sulit.

Sabine Müller/Christa Saloh

Editor: Andriany Nangoy