Usulan Kubu Republik Mengenai Anggaran AS Gagal di Senat
30 Juli 2011Setidaknya ada satu hal yang sekarang sudah jelas dalam konflik politik mengenai plafon hutang negara Amerika Serikat: Usulan penyelesaian dari partai Republik tidak akan mengakhiri krisis hutang, karena telah ditolak Senat. John Boehner, pemimpin fraksi Partai Republik pada DPR AS dan juga Ketua DPR, sebelumnya memang telah berhasil mengumpulkan mayoritas yang diperlukan bagi rencananya, meskipun kemenangan itu sangat tipis: „218 suara menyetujui dan 210 menolak. Rancangan disetujui.“
Namun tidak sampai dua jam kemudian, rancangan itu digagalkan Senat yang dikuasai oleh Partai Demokrat. Hal ini sudah diduga sebelumnya. Karena itulah Boehner sebelumnya sudah melontarkan kritik pedas terhadap kubu demokrat: „Parlemen telah bertindak, sekarang pemerintah dan pihak demokrat harus mengajukan sesuatu."
Reid mohon kubu Republik bertindak
Tepat hal inilah yang diupayakan pemimpin mayoritas demokrat di Senat, Harry Reid, tetapi tidak berhasil. Reid sebenarnya sudah hendak mulai melakukan perembukan mengenai usulannya untuk penyelesaian krisis pada Jumat malam (30/7). Tetapi kelompok republik menolaknya. Jadi pemungutan suara pertama baru akan dilaksanakan secepatnya hari Minggu ini (31/7). Tetapi ini pun baru dapat terlaksana jika memang ada sebuah rancangan yang dapat diterima oleh kedua pihak. Senator Reid mengimbau dengan sangat kepada pihak republik untuk mengatakan kepadanya, apa yang harus diubah dalam rancangannya agar dapat diterima: „Kami menunggu mereka melakukan sesuatu, apa pun juga, dan bergerak mendekati kami."
Waktu untuk melakukan kesepakatan memang semakin berkurang. Pasalnya, sampai hari Selasa (02/8) sudah harus ada kesepakatan antara kedua partai, jika tidak AS akan terancam pailit. Sebagai bukti bahwa kas pemerintah sekarang semakin menipis, antara lain disebutkan bahwa pemerintah AS saat ini memiliki lebih sedikit uang tunai daripada perusahaan computer Apple.
Rencana darurat diperkirakan akan diumumkan
Diperkirakan bahwa kementrian keuangan pada akhir pekan ini (30/31.7) mengumumkan rencananya bagi situasi darurat, Tanpa kesepakatan kedua partai, Amerika Serikat mulai Rabu depan (3/7) akan menghadapi keputusan berat. Yaitu, kalau tidak ada uang untuk membayar semua pengeluaran, siapa yang harus menunggu pembayaran? Apakah kreditor Amerika harus menunggu pembayaran bunga? Serdadu yang dikorbankan karena pembayaran gajinya ditunda? Atau jutaan pensiunan Amerika yang harus menunggu uang pensiunnya?
Banyak politisi yang masih optimis bahwa akan tercapai kesepakatan pada menit-menit terakhir. Tetapi tak seorang pun tahu, bagaimana bentuk kompromi itu setepatnya. Kali ini Washington tampaknya menghadapi akhir pekan yang sangat sulit.
Sabine Müller/Christa Saloh
Editor: Andriany Nangoy