1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rakyat Yunani Skeptis Tanggapi Referendum

2 November 2011

Rencana PM Yunani, Giorgos Papandreou untuk menggelar referendum paket penyelamatan, memicu maraknya aksi protes. Dalam waktu bersamaan dukungan terhadap partai PASOK merosot.

https://p.dw.com/p/133df
PM Giorgos Papandreou setelah sidang kabinet bahas rencana referendum.Foto: picture-alliance/dpa

Mayoritas rakyat Yunani tidak menyambut baik rencana referendum bagi paket penyelamatan dan politik penghematan yang diumumkan Papandreou. Rakyat merasa kebingungan sekaligus diperas oleh pemerintah. Kebanyakan mempertanyakan, mengapa Papandreou baru sekarang merencanakan referendum?

“Referendum tidak akan menolong apapun. Ini hanya akan sekedar menunda semuanya. Pemerintahan ini naik ke tampuk kekuasaan lewat program partai yang amat berbeda. Mengapa pemerintah tidak menggelar referendum sebelum paket penyelamatan pertama?“, ujar seorang pria warga Athena.

Ajukan Mosi Kepercayaan

PM Giorgos Papandreou dalam sidang darurat kabinet Selasa (1/11) malam, kembali menegaskan, bahwa rakyat harus melakukan voting bagi paket penyelamatan. Karena itulah, ia mengajukan mosi kepercayaan ke parlemen, yang akan diputuskan Jumat (4/11) tengah malam waktu setempat. Jika parlemen memutuskan mosi kepercayaan, artinya diberikan lampu hijau bagi dilaksanakannya referendum.

Namun skeptisme merebak di Yunani. Rakyat menilai referendum hanyalah taktik komunikasi.

Griechenland / Athen / Protest / Parlament
Para pemrotes menggelar aksinya di depan gedung parlemen di Athena.Foto: dapd

 “Itu hanya taktik. Dengan itu, Papandreou hanya menghendaki agar orang-orang kepercayaannya tetap setia. Rakyat hanya dijadikan obyek permainan. Kita lihat saja, apakah referendum dapat digelar", papar seorang pria lainnya di ibukota Athena.

Mayoritas Merosot

Kenyataannya, mayoritas Papandreou di parlemen merosot. Ia kini hanya memiliki mayoritas dengan kelebihan dua suara, setelah seorang anggota fraksinya menyatakan mundur Selasa (1/11) kemarin.

Pimpinan oposisi Antonis Samarras dari partai Demokrasi Baru yang berhaluan konservatif, dengan segala cara hendak mencegah referendum bagi paket penyelamatan. Sammaras menghendaki, segera digelar pemilu baru.  ”Sekarang masalahnya bukan menuntut pemilu baru. Melainkan, pemilu baru kini merupakan kebutuhan nasional,“ tambah tokoh oposisi itu.

Setelah pemilu, pemerintahan baru dapat memimpin Yunani keluar dari krisis. Sedapat mungkin hendaknya dibentuk sebuah pemerintahan koalisi dengan mayoritas luas. Dengan begitu, pemerintahan baru dapat membuat keputusan dan menerapkannya tanpa melalui perdebatan bertele-tele di parlemen. Gagasan digelarnya pemilu parlemen baru, lebih disambut antusias oleh warga Yunani, ketimbang rencana referendum. Rakyat menilai pemerintahan saat ini sebagai penyebab krisis utang. Karena itu hendaknya digelar pemilu baru.

Griechenland Athen Parlament Papandreou Abstimmung Sparpaket Polizei Krise Finanzkrise
Parlemen Yunani akan bersidang marathon bahas mosi kepercayaan.Foto: picture alliance/dpa

Mulai Rabu (2/11) parlemen di Athena mulai menggelar sidang marathon membahas mosi kepercayaan bagi Papandreou hingga Jumat tengah malam. Setelah itu Sabtu (5/11) dinihari akan dilakukan voting. Jika mayoritas anggota parlemen menyatakan mosi kepercayaan, maka referendum dapat digelar. Akan tetapi jika parlemen menolak mosi kepercayaan, Yunani akan menggelar pemilu baru. Artinya, para politisi Yunani tidak dapat memusatkan semua daya bagi penanggulangan krisis utang, karena mereka juga harus mempersiapkan diri untuk berkampanye.  

Thomas Bormann/AgusSetiawan

Editor : Christa Foerster