Pengunduran Diri Köhler Disesalkan
31 Mei 2010Presiden Jerman Horst Köhler tanpa diduga menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya hari Senin (31/05). Suara penyesalan atas pengunduran diri Köhler terdengar dari semua partai. Kanselir Jerman Angela Merkel terkejut dan mengaku bahwa ia baru mengetahui keputusan Köhler dua jam sebelum pernyataan pengunduran diri.
Selanjutnya Merkel mengatakan, ia tidak berhasil membujuk Köhler: "Saya pikir, warga Jerman sangat sedih menanggapi pengunduran diri ini, karena Horst Köhler adalah presiden bagi orang-orang, bagi semua warga di Jerman. Kerja sama saya dengan Presiden Horst Köhler selalu baik. Ia merupakan pemberi nasehat yang penting dengan begitu banyaknya pengalaman internasional, terutama saat krisis ekonomi dan finansial. Ke depan tentu saya akan kehilangan nasehatnya."
Pengganti akan diputuskan di Dewan Federal
Mengenai penggantinya yang akan diputuskan oleh Musyawarah Dewan Federal, Merkel hanya mengatakan bahwa kondisi mayoritas politik harus diperhatikan. Guido Westerwelle, menteri luar negeri yang juga merangkap wakil kanselir, mengutarakan bahwa ia telah berupaya membujuk Köhler untuk bertahan, namun juga tidak berhasil: "Saya sangat menyayangkan keputusan ini, tetapi kita harus menghormatinya. Saya menyampaikan terimakasih kepada bapak presiden untuk masa baktinya bagi warga negeri ini. Bagaimana langkah selanjutnya, itu akan diproses dengan teliti sesuai dengan konstitusi."
Koppelin, anggota legislatif liberal mengomentari pengunduran diri presiden Jerman dengan menuding Partai Sosial Demokrat SPD, Partai Hijau dan Partai Kiri yang melalui kritik-kritik kasar mereka menyebabkan presiden mengambil keputusan itu. Misalnya Politisi Hijau Jurgen Trittin yang membandingkan Köhler dengan mantan Presiden Heinrich Lübcke yang terkenal karena pernyataan-pernyataan yang tidak diplomatis. Sedangkan ketua Partai Hijau Cem Özdemir mengatakan, seharusnya seseorang yang memasuki kancah politik setahap Köhler, harus tahan kritik. Pengunduran diri Köhler dianggapnya sebagai petanda bahwa Uni Kristen dan Liberal tidak lagi memiliki mayoritas di mata masyarakat:
Özdemir: Pertanda berakhirnya koalisi hitam-kuning
Ia menambahkan bahwa penunjukkan Presiden Köhler awalnya diartikan sebagai sebuah sinyal dimulainya mayoritas hitam-kuning, yaitu Uni Kristen dan Liberal, di tingkat federal. Dan sekarang, akhir dari masa jabatan Köhler juga dapat dimengerti sebagai sebuah pertanda dari akhirnya koalisi hitam-kuning.
Sementara ketua Partai Sosial Demokrat Sigmar Gabriel menganggap bahwa Köhler menjalankan tugasnya dengan baik. Wawancara presiden mengenai kepentingan politik Jerman dan misi luar negeri angkatan bersenjata Jerman memang tidak menguntungkan bagi Köhler, tetapi menurut Gabriel, itu bukan merupakan alasan serius bagi pengunduran diri. Peletakkan jabatan dilihatnya karena Köhler tidak mendapat cukup dukungan dari kubu Uni Kristen dan Liberal: "Banyak orang tentu merasa bingung dengan pengunduran diri Köhler. Karena itu sangatlah menentukan, langkah apa yang akan diambil selanjutnya. Ini berarti, partai-partai harus sadar bahwa prosedur yang bagaimana dan kandidat mana yang akan mengisi pos terpenting di Republik Federal Jerman ini."
Namun Gabriel tidak ingin menyinggung nama-nama untuk kandidat presiden Jerman. Banyak pihak berharap bahwa pernyataan Köhler dan pengunduran dirinya akan memicu perdebatan mendasar mengenai tujuan politik luar negeri Jerman.
Bernd Gräßler/Christa Saloh
Editor: Asril Ridwan