Pengamat PBB di Suriah Diserang Kritik
17 Juni 2012Dalam pernyataan komisi umum revolusi Suriah disebutkan, baru pengamat militer tidak bersenjata dengan keberadaannya memberi peluang kepada rezim Presiden Bashar al-Assad untuk membunuh anak-anak secara semena-mena dan melakukan pembunuhan massal. Kini misi pengamat itu juga menyalahkan kedua pihak atas terjadinya eskalasi kekerasan baru-baru ini, meskipun pemberontak Tentara Pembebasan Suriah melepaskan tembakan ke arah pasukan rezim sebagai tindakan pertahanan.
Sebaliknya pimpinan di Damaskus menunjukkan sikap mengerti terhadap keputusan itu dengan mengatakan „melindungi keamanan para pengamat.“ Rezim Suriah kembali menuduh kelompok teroris bertanggung jawab untuk kekerasan, terutama kekerasan terhadap pengamat PBB. Demikian pernyataan kementerian yang dipublikasikan oleh kantor berita resmi Sana.
Robert Mood: Situasi Riskan
Ketua misi pengamat PBB UNSMIS; Jendral Robert Mood Sabtu (16/06 ) menyampaikan, „Dalam situasi yang amat riskan seperti ini UNSMIS menghentikan kegiatannya.“ Pertama-tama para pengamat tidak akan melakukan lagi patroli dan tinggal di tempat penginapannya, demikian dijelaskan lebih lanjut. Tapi para pengamat diharapkan tidak meninggalkan Suriah. Penghentian misi pengamat PBB akan dikaji setiap hari.
Misi beranggotakan lebih dari 300 personil tidak bersenjata pasukan PBB itu berada di Suriah sejak April, guna mengawasi jalannya gencatan senjata pihak berkonflik, yang dimediasi oleh Kofi Annan. Selama ini gencatan senjata itu hanya tertulis di atas kertas. Sabtu (16/06) saja menurut laporan aktivis, di seluruh Suriah 59 orang tewas oleh pasukan pemerintah.
DK/afp/dpa/rtr