1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berkaca Kejadian di AS, Jerman Tingkatkan Keamanan Parlemen

8 Januari 2021

Presiden parlemen Jerman mengatakan pihaknya akan meningkatkan keamanan di parlemen nasional setelah penyerbuan Gedung Capitol AS oleh pengunjuk rasa.

https://p.dw.com/p/3nfCe
Demonstrasi anti-lockdown di depan Gedung Parlemen Reichstag
Demonstrasi anti-lockdown di depan Gedung Parlemen Reichstag, Berlin, Mei 2020Foto: picture-alliance/dpa/K. Nietfeld

Presiden Parlemen Jerman, Wolfgang Schäuble, pada hari Kamis (07/01) mengatakan para pejabat akan memeriksa perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan parlemen di Jerman setelah peristiwa penyerbuan Gedung Capitol AS.

Pihaknya mengatakan bahwa Schaüble akan memeriksa "kesimpulan apa yang harus ditarik dari (peristiwa) ini untuk perlindungan Bundestag," demikian pernyataan majelis merujuk peristiwa di Washington.

Pemerintah Jerman telah meminta kedutaan besarnya di Washington memberikan laporan tentang bagaimana "tindak kekerasan bisa terjadi di Capitol."

Diharapkan pemeriksaan tersebut akan melibatkan konsultasi dengan perwakilan keamanan dari berbagai partai politik di parlemen, serta negara bagian Berlin dan Kementerian Dalam Negeri Jerman.

Kanselir Angela Merkel mengatakan peristiwa yang terjadi di Washington DC telah membuatnya "marah dan sedih," dan bahwa Presiden Donald Trump turut bertanggungjawab karena tidak mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden akhir tahun lalu.

Namun, revisi keamanan di Bundestag tidak hanya dipicu oleh peristiwa di Washington. Keputusan itu juga terjadi setelah demonstran yang menentang pembatasan virus corona mencoba menyerbu gedung parlemen Jerman, Reichstag, pada Agustus tahun lalu. Para pengunjuk rasa juga kembali mencoba menerobos gedung pada November, memicu pertanyaan tentang tingkat keamanan di sana.

Refleksi peristiwa di Jerman

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas membuat perbandingan antara perisitiwa penyerbuan Gedung Caiptol AS pada hari Rabu (06/01) dengan upaya para demonstran anti-lockdown yang mencoba menerobos gedung parlemen di Berlin. Dia juga menyinggung serangan teror sayap kanan mengerikan di kota-kota Jerman yakni Halle dan Hanau sebagai alasan merasa benar sendiri untuk menuding AS tanpa memikirkan masalah yang sebenarnya ada lebih dekat.

"Bahkan di sini, di Hanau, Halle, di tangga Reichstag, kami harus mengalami bagaimana agitasi dan kata-kata yang menghasut berubah menjadi tindakan kebencian," kata Maas.

Maas juga menyebutkan peristiwa di Reichstag dalam tanggapan awalnya terhadap kerushan Rabu (06/01) malam dalam sebuah cuitannya yang menarik perbandingan antara keduanya. Dia berkata: "Kata-kata menghasut berubah menjadi tindakan kekerasan - di tangga Reichstag, dan sekarang di #Capitol."

Anggota parlemen dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), beberapa di antaranya turut serta dalam demonstrasi skeptis virus corona yang semakin agresif, telah dituduh mengundang pengunjuk rasa ke gedung parlemen Jerman yang kemudian melecehkan anggota parlemen lainnya.

AfD pada hari Kamis (07/01) merilis pernyataan yang menyangkal adanya hubungan dengan protes di depan gedung Reichstag tahun lalu, dan menuduh orang lain berusaha menggunakan peristiwa terbaru di AS untuk kepentingan politik.

"Siapa pun yang menyamakan kerusuhan di Washington dengan demonstrasi yang terjadi di depan gedung Reichstag di Berlin, dan yang menuduh keterlibatan partai kami untuk peristiwa tersebut, menyalahgunakan peristiwa anarkis untuk tujuan politik di Jerman," kata elite partai dalam sebuah pernyataan.

rap/ha (AFP, epd)