1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Oposisi Minta Intervensi Militer PBB

21 April 2012

Dewan Nasional Oposisi Suriah, Sabtu (21/04) menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan intervensi militer di negara itu untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Presiden Bashar al-Assad.

https://p.dw.com/p/14iqX
Tentara Suriah trus gempur HomsFoto: AP

“Kami menyerukan kembali kepada Dewan Keamanan Perserikatan-Bangsa-Bangsa PBB agar mengambil tindakan darurat berupa intervensi militer untuk mengakhiri kejahatan yang dilakukan rejim berlumur darah yang memerangi rakyat Suriah yang tidak bersenjata“ demikian pernyataan Dewan Nasional Oposisi Suriah.

Seruan ini disampaikan setelah Dewan Nasional Oposisi Suriah mengklaim bahwa tentara pemerintah telah memasuki wilayah Bayyada yang bertetangga dengan kota Homs yang dikenal sebagai kantung oposisi penentang rejim Assad. Kelompok oposisi melaporkan bahwa di wilayah itu“jalanan dan rumah-rumah penuh mayat martir dan kerusakan yang terjadi mengerikan.”

Sejak awal tahun ini, pasukan yang loyal pada presiden Assad telah menggempur pusat kota Homs untuk merebut kembali kota yang dikuasai kelompok pemberontak tersebut.

Dewan Nasional Oposisi Suriah telah meminta kepada pengamat PBB untuk segera menuju kota Homs “untuk mencegah kejahatan yang dilakukan rejim” sambil menyebut bahwa Bayyada dan sejumlah tempat lain dekat Homs yakni Khaldiyeh telah menjadi target “serangan barbar dan embargo yang tidak manusiawi.”

Pada hari Kamis (19/04) pasukan kelompok pemberontak yakni Tentara Pembebasan Suriah telah menyerukan kepada negara luar untuk melakukan intervensi militer di Suriah meski tanpa dukungan PBB, untuk melakukan serangan atas instalasi kunci milik rejim Assad.

Tim pengamat mengatakan lebih dari 200 orang telah terbunuh di Suriah sejak disetujuinya gencatan senjata antara pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak, pada 12 April lalu.

ab/ afp