Mesir Batalkan Kontrak Suplai Gas ke Israel
23 April 2012Kementrian Keuangan Israel mengkritik perusahaan energi Mesir karena memutus kesepakatan suplai gas dengan negaranya. Langkah tersebut dianggap membebani hubungan dua negara yang telah lama terikat dengan perjanjian perdamaian.
"Ini berbahaya bagi perjanjian perdamaian dan atmosfir damai antara Israel dan Mesir," ujar menteri keuangan Israel Yuval Steinitz.
Dua perusahaan minyak dan gas bumi Mesir dikabarkan membatalkan kesepakatan Kamis lalu (19/4), karena menuduh Israel gagal membayar tagihan 4 bulan terakhir. Juru bicara kementrian luar negeri Yigal Pamor membantah tuduhan tersebut.
Kedua perusahaan Mesir itu bekerja sama dengan Ampal-American Israel dalam perusahaan bi-nasional gas mediterania timur (EMG), yang mengoperasikan jalur pipa yang menyuplai Israel dengan gas bumi. Minggu (22/4), Ampal mengatakan pembatalan kesepakatan "tidak sesuai hukum dan tidak jujur".
Kesepakatan kontroversial
Mohamed Shoeb, pimpinan perusahaan gas nasional Mesir mengatakan, keputusan membatalkan kesepakatan tidak bermotif politik. Israel menerima sekitar 40 persen suplai gas alam dari Mesir berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani kedua negara di tahun 2005.
Aktivis oposisi Mesir sejak lama menuduh Israel memperoleh 1,7 milyar m3 gas alam dengan harga yang dimurahkan. Ada juga tuduhan, bahwa anggota rezim presiden Hosni Mubarak mendapat 'bagian' dari hasil kesepakatan tersebut.
Jalur gas pipa yang dioperasikan EMG dari kota Al Arish di Mesir hingga Ashkelon di selatan Israel, telah 14 kali mengalami serangan bom, sejak rezim Mubarak dijatuhkan tahun 2011.
Vidi Legowo-Zipperer (AP, AFP, dpa, Reuters)
Editor : Dyan Kostermans