1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mantan Kepala Intelejen Bela Pencalonan Dirinya sebagai Presiden

9 April 2012

Omar Suleiman mengecam Ikhwanul Muslimin dan menegaskan pencalonan dirinya sebagai presiden akan memulihkan stabilitas di Mesir.

https://p.dw.com/p/14Zu1
Foto: picture-alliance/dpa

Mantan kepala dinas rahasia Mesir serta wakil presiden di era Mubarak, Omar Suleiman, dalam pernyataannya yang dikeluarkan Senin (09/04), mengatakan bahwa ia tidak berniat untuk “menghidupkan kembali” rezim milik mentor lamanya jika terpilih sebagai presiden. Omar Suleiman, yang akan maju dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan digelar tanggal 23-24 Mei, mengatakan kepada surat kabar milik pemerintah Al Akhbar, bahwa memulihkan kemanan menjadi prooritas utamanya sebagai presiden. Ia juga berjanji akan menghidupkan kembali perekonomian Mesir yang goyah, keadilan sosia dan menegakkan kebebasan serta demokrasi.

Ikhwanul Muslimin, yang mendominasi Parlemen Mesir, telah kehilangan popularitasnya. Demikian menurut Suleiman. “Telah terjadi perubahan di jalanan Mesir. Praktek dan monopoli yang dilakukan Ikhwanul Muslimin yang tidak dapat diterima telah menyebabakan perubahan opini publik,” dikatakan Suleiman dalam sebuah wawancara.

Präsidentschaftskandidat der Muslimbrüder in Ägypten: Chairat al-Schater
Khairat al-Shater, kandidat presiden dari Ikhwanul MusliminFoto: rtr

Tuduhan Ikhwanul Muslimin

Kandidat presiden dari Ikhwanul Muslimin, Khairat al-Shater, menganggap, pencalonan Suleiman sebagai upaya “untuk mencuri revolusi”. Al-Shater memperingatkan kemungkinan kembali meletusnya demosntrasi besar-besaran di Mesir. “Rakyat Mesir melakukan pengorbanan bukanlah untuk kembalinya wakil presiden nya Mubarak,“ dikatakan al-Shater dalam sebuah konferensi pers, merujuk pada ratusan korban tewas saat revolusi di Mesir. “Pencalonan Suleiman merupakan penghinaan terhadap revolusi,“ ditambahkan al-Shater.

Pendaftaran calon presiden dalam Pemilu pertama di Mesir pasca revolöusi ditutup hari Minggu (08/04). Selain al-Shater, turut mencalonkan diri mantan ketua Liga Arab Amr Mussa, imam Islam konsevatif Hazem Abu Ismail. Suleiman sendiri mendaftarakan diri setengah jam sebelum batas waktu.

Yuniman Farid (ap/afp)

Editor: Ayu Purwaningsih