1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Krisis Ukraina: Jumlah Pengungsi Mencapai 2 Juta, Kata PBB

9 Maret 2022

Kepala badan pengungsi PBB mengatakan jumlah orang yang melarikan diri dari Ukraina telah mencapai 2 juta. Filippo Grandi memperingatkan bahwa gelombang kedua pengungsi mungkin akan lebih rentan daripada yang pertama.

https://p.dw.com/p/48CmH
Pengungsi Ukraina
Polandia, Hungaria, dan Slovaia di antara negara-negara yang telah menerima pengungsi UkrainaFoto: DIMITAR DILKOFF/AFP

Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina telah mencapai 2 juta, kata kepala badan pengungsi PBB (UNHCR) Filippo Grandi, pada Selasa (08/03).

Ini merupakan krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

Grandi menambahkan bahwa gelombang kedua pengungsi dari Ukraina kemungkinan akan lebih rentan daripada gelombang pertama.

"Jika perang berlanjut, kita akan mulai melihat orang-orang yang tidak memiliki sumber daya dan tidak memiliki koneksi," katanya pada konferensi pers di Oslo.

"Itu akan menjadi situasi yang lebih kompleks untuk dikelola bagi negara-negara Eropa ke depan," ujarnya seraya menambahkan bahwa butuh "lebih banyak solidaritas" di Eropa dan sekitarnya.

Pada hari Selasa, pejabat Ukraina mengonfirmasi bahwa koridor aman pertama yang memungkinkan evakuasi warga sipil keluar dari Sumy, barat laut Kharkiv, telah dibuka. Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan rute dari total lima kota.

Ke mana para pengungsi pergi?

Sekitar 1,2 juta pengungsi dari Ukraina telah melarikan diri ke Polandia, termasuk 141.500 pengungsi pada hari Senin saja, kata Penjaga Perbatasan Polandia pada Selasa (08/03).

Negara-negara tetangga lainnya juga menyambut sejumlah besar pengungsi setelah perang.

Hungaria telah menerima 191.348 pengungsi dan Slovakia menerima 140.745 pengungsi, sementara Rusia menerima 99.300 pengungsi dan negara-negara Eropa lainnya telah menerima 210.239 pengungsi, menurut data terbaru PBB.

Jepang telah mengumumkan rencana untuk menerima pengungsi dari Ukraina dan sejauh ini telah mengizinkan delapan orang masuk ke negara itu, kata pemerintah di Tokyo, pada Selasa. 

Pengungsi akan butuh bantuan kemanusiaan jangka panjang

Komite Penyelamatan Internasional (IRC) mengatakan kepada DW bahwa dampak perang di Ukraina akan membutuhkan solusi kemanusiaan jangka panjang untuk mendukung arus masuk pengungsi yang tinggi.

"Bahkan jika [perang] berhenti sekarang, akan ada sejumlah besar kebutuhan kemanusiaan di Ukraina yang akan membuat orang ingin pergi untuk mencari keselamatan," kata Nancy Dent, pejabat komunikasi global senior untuk IRC, kepada DW.

"Ini bukan situasi yang akan diperbaiki dalam waktu dekat."

Dia menambahkan: "Kami membutuhkan orang untuk mendapatkan jaminan akses ke pekerjaan, dapat menyewa rumah, untuk memastikan mereka benar-benar dapat berdiri di atas kaki mereka sendiri lagi."

Di luar dukungan fisik, "dukungan trauma yang mereka perlukan juga sangat besar," kata Dent.

pkp/vlz (Reuters, AFP)