1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Akui Kesalahan Politik Pengungsi

19 September 2016

Bukan soal pukulan saja, tapi juga siapa yang salah. Kanselir Angela Merkel, akui penyebabnya kesalahan politik pengungsi. Mitra koalisinya, Sosial Demokrat punya analisa beda kekalahan pemerintahan di Berlin.

https://p.dw.com/p/1K4uG
Deutschland Bundeskanzlerin Angela Merkel in Berlin
Kanselir Angela MerkelFoto: picture-alliance/AP Photo/M. Sohn

Kanselir Angela Merkel juga mengakui ikut menyebabkan kekalahan partainya dalam pemilu di Berlin. Disebutkan, ini akibat arah dan target politik pengungsi tidak dipaparkan sebaik-baiknya. Akibatnya arus pengungsi datang ke Jerman tanpa terkontrol. Merkel mengatakan, jika ia bisa memutar kembali waktu, ia akan melakukannya, agar bisa mempersiapkan Jerman dengan lebih baik untuk menghadapi masalah pengungsi.

Hasil pemilu yang paling buruk bagi Partai Kristen Demokrat (CDU) di Berlin, penyebabnya jelas, yaitu politik pengungsi yang dijalankan Kanselir Angela Merkel. Bagi partai mitra CDU di Bayern, CSU ini "peringatan tegas kedua dalam dua pekan" untuk menyadari kesalahan. Demikian politisi puncak CSU Markus Söder dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Bild. Seruan pertama yang dimaksud Söder adalah pemilu di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern.

Sementara Sekretaris Jenderal CSU Andreas Scheuer berpendapat, kesuksesan partai kanan Alternative für Deutschland (AfD) dalam dua pemilu tingkat negara bagian ibaratnya pergeseran tektonis dalam peta politik Jerman. "Partai-partai besar harus sesegera mungkin kembali meraih kepercayaan pemilih", ujar Scheuer dalam siaran radio Bayerischen Rundfunk.

Tuntutan berat integrasi

Angkatan muda dalam CDU/CSU menuntut Kanselir Angela Merkel untuk menyatakan jelas syarat yang harus dipenuhi pengungsi untuk berintegrasi di Jerman. "Bahwa AfD mendapat dukungan banyak hingga lebih dari 10% menunjukkan banyak orang khawatir integrasi para pencari suaka akan gagal", kata ketuanya Paul Ziemiak kepada harian Jerman Welt.

Ia menekankan, CDU/CSU harus menyatakan dengan tegas, "Kami tidak ingin perempuan lalu-lalang di sini dengan mengenakan burka. Kami ingin, murid perempuan tetap ikut kelas olah raga bersama murid laki-laki, dan kami ingin pria dan perempuan bisa bersalaman tangan."

Sementara Sekretaris Jenderal CDU Peter Tauber menyalahkan partai aliansinya CSU. Menurutnya, pertikaian antara CDU dan CSU soal pengungsi, dan kritik tajam yang dilontarkan CSU terhadap CDU ikut menyebabkan kegagalan di Berlin. Sehingga ia menyerukan, mulai sekarang kedua partai harus bekerjasama lebih baik dan menunjukkan persatuan.

Tapi sebagian politisi menilai, kegagalan di Berlin tidak bisa digunakan untuk menarik kesimpulan bagi seluruh Jerman. Sejumlah anggota partai CDU lain juga berpendapat kesalahan tidak sepenuhnya ada pada Kanselir Angela Merkel dan politik pengungsinya. Perdana Menteri Saarland, Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan, realitanya ketidakpuasan warga terhadap koalisi CDU dan SPD di Berlin sangat besar. Itu sekarang harus dianalisa. Pernyataan senada juga disampaikan Thomas Strobl yang menjabat wakil ketua CDU.

Berlin Wahlen zum Abgeordnetenhaus Jörg Meuthen AfD
Jörg Meuthen dari partai kanan AfDFoto: picture-alliance/dpa/AAPimages/M. Sight

Politik pengungsi menyelubungi tema-tema lain

Sekretaris Jenderal SPD Katarina Barley mengeluh, akibat masalah pengungsi, perhatian warga sepenuhnya terarah ke sana. Padahal baik di tingkat negara bagian maupun tingkat federal Jerman, banyak yang sudah diraih dalam pembangunan pemukiman, tempat penitipan anak balita dan lapangan kerja.

"Yang dibicarakan selalu hanya masalah pengungsi. Kalau demikian, yang tampak jelas adalah sikap memprotes. Dan itulah yang kita lihat di Berlin sekarang." SPD memang jadi pemenang pemilu hari Minggu kemarin. Tapi dengan 21,6% suara, itu adalah hasil terburuknya dalam sejarah. Demikian halnya dengan CDU dnegan 17,6%. Sementara partai kanan AfD mendapat 14,2%.

ml/as (afp, dpa, rtr)