1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Merkel Dikalahkan Kelompok Anti Pengungsi

5 September 2016

Partai CDU pimpinan Angela Merkel takluk oleh partai populis kanan AfD. Hasil pemilu di negara bagian Mecklenburg Vorpommern itu dianggap bernilai simbolis. Kini Merkel didesak untuk mengubah kebijakannya ihwal pengungsi

https://p.dw.com/p/1Jvm3
Berlin Statement Merkel Putschversuch Türkei
Foto: picture-alliance/dpa/K. Nietfeld

Kanselir Angela Merkel harus menelan pil pahit setelah partainya, CDU, dikalahkan partai anti pengungsi, AfD, di pemilu negara bagian Mecklenburg Vorpommern. Pemilu tersebut digelar setahun setelah Merkel membuka perbatasan Jerman untuk menampung pelarian dari Suriah.

Secara politis Mecklenburg Vorpommern nyaris tidak kasat mata. Wilayah di utara Jerman itu cuma dihuni 1,6 juta jiwa meski wilayahnya hampir seluas Jawa Tengah. Penduduk yang ada pun terkesan enggan memilih. Setiap kali, rata-rata tidak sampai 60% pemilih menggunakan haknya.

Namun buat Kanselir Angela Merkel, negara bagian di sudut utara Jerman itu menyandang status istimewa. Karena di sinilah ia memulai awal karir politiknya. Sejak pemilu 1990, Merkel selalu memenangkan mandat legislatif di daerah Stralsund, sebuah kawasan wisata di pulau Ruegen.

Sebab itu pula hasil pemilu di Mecklenburg bernilai simbolis. AfD yang anti Eropa dan tidak jarang menyulut xenofobia mendapat 20,8 persen. Sementara partai pemerintah CDU cuma 19 persen.

Infografik Deutschlandtrend 01.September 2016 Kanzlerkandidatin Merkel? ENG
Jajak pendapat di Jerman terkait pencalonan Angela Merkel untuk masa jabatan ke empat

Terlebih kekalahan di negara bagian itu semakin menyudutkan posisi Merkel. Tanpa AfD pun, sang kanselir sudah sering didesak untuk mengubah kebijakan politiknya terkait pengungsi Suriah.

Partai CSU yang berafiliasi dengan CDU dan sejak awal sudah mengritik Merkel ihwal kebijakan pengungsi, kini memanfaatkan hasil pemilu di Mecklenburg untuk kembali mengajukan tuntutan lama, yakni "membatasi jumlah pengungsi, mempercepat deportasi dan menetapkan negara asal pengungsi yang dianggap aman," tukas Markus Söder, salah seorang petinggi partai.

Menurutnya keinginan publik tidak bisa lagi diabaikan. Ia menuntut "perubahan arah kebijakan politik di Berlin."

rzn/yf (dpa,ap)