Jenazah Korban Kapal Trenggalek Ditemukan
21 Desember 2011Puluhan jenazah korban kecelakaan kapal pencari suaka telah ditemukan di perairan Banyuwangi Jawa Timur. Lokasi penemuan ini berjarak cukup jauh dari lokasi awal tenggelamnya kapal di Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek.
Juru bicara Badan SAR Nasional Gagah Prakoso mengungkapkan 51 korban ditemukan tewas mengapung. Diperkirakan, tim SAR akan kembali menemukan korban korban lain dalam beberapa hari ke depan, "30 jenazah di Pantai Klanjaran Banyuwangi dan 21 sedang dievakuasi oleh KRI AL. Biasanya kalau di laut, maka hari ke 4 atau ke 5´, jenazah akan tenggelam kembali. Jumlah dari penumpang kapal itu baru diduga diperkirakan, karena tidak ada manifest yang jelas. Satu sama lain dari korban yang hidup tidak salaing kenal, nama kapal juga tidak tahu, mereka masuk ke kapal dengan ilegal, karena semuanya ilegal maka tidak berani menyalakan radio karena takut tertangkap.”
Upaya pencarian korban lain, akan dilakukan hingga hari Minggu mendatang atau persis sepekan sesudah kecelakaan. Tim SAR akan tetap meluaskan pencarian ke sejumlah pulau pulau kecil di perairan Selatan Jawa hingga perairan Bali karena kemungkinan besar para korban tersebar setelah terbawa arus. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, Siswanto, "Kita evakuasi di beberapa kepulauan kepulauan atau titik yang kita pantau. Misalkan di Malang, Trenggalek, Tulung Agung, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Termasuk tidak tertutup kemungkinan di daerah Bali kita sisir semua. Dan ini semuanya sudah kita lakukan pemantauan dan kita kerahkan Tim SAR -nya”
Sejumlah korban selamat memperkirakan, jumlah penumpang kapal mencapai 250 orang. Mereka merupakan warga negara Iran, Irak dan Afghanistan yang berniat mencari penghidupan baru di Australia menyusul gejolak politik dan ekonomi di negeri mereka.
Tenggelamnya kapal imigran ini adalah kali kedua, dalam kurun waktu satu bulan terakhir setelah sebuah kapal yang ditumpangi imigran asal Iran tenggelam di perairan Pangandaran, Jawa Barat pada November lalu.
Perairan selatan Indonesia sejak lama, menjadi jalur favorit para penyelundup imigran yang berniat ke pulau Christmas karena memiliki ribuan pulau dan lemahnya patroli laut.
Namun Kepala satgas anti penyelundupan manusia Indonesia, Budi Santoso mengungkapkan, polisi telah berhasil menangkap sejumlah kasus penyelundupan, “Selama ini sudah banyak yang kita tangkap, ada yang sudah kita ekstradisi. Memang dari daerah selatan semua keberangkatanya, dari Jawa. Dari pantai di Banten, terus kemudian Tanjung, wanahitam, Tanjung kait, trus dari Cilacap, dari pelabuhan Ratu, kemudian dari Ciamis, Banyuwangi memang dekat, dari lokasi itu langsung menyeberang”
Meski demikian sejumlah laporan menyebutkan, pengungkapan kasus penyelundupan kerap tak tuntas karena melibatkan sindikat warga negara asing di sejumlah tempat singgah imigran.
Sementara itu lebih dari Tiga puluh imigran yang selamat dalam perisitiwa itu kini menjadi tahanan imigrasi Jawa timur untuk dilakukan penyelidikan.
Zaki Amrullah
Editor : Purwaningsih