1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

310112 Iran USA Drohne

31 Januari 2012

Pesawat pengintai tak berawak RQ 170 Sentinel yang hilang di wilayah Iran hingga saat ini masih berada di tangan Iran. Atas permintaan AS, Iran mengembalikan pesawat itu.

https://p.dw.com/p/13twp
RQ-170 (Foto: AP/dapd)
RQ-170Foto: dapd

Bulan Desember lalu Presiden AS Barack Obama mengatakan, "Kami ingin mendapatkan kembali pesawat itu. Kita lihat apa jawaban Iran."

Dengan begitu, Presiden AS mengakui hal yang selama ini dirahasiakan militernya. Kehilangan pesawat pengintai tak berawak.

"Kami tidak ingin menolak keinginan Obama. Tuan Presiden memperoleh kembali pesawatnya, dalam bentuk mainan. Kami mewarnai pesawat pengintainya merah muda, karena itu warna kesukaannya. Kami akan mengirimkan pesawat itu lewat kedutaan Swiss awal Februari ini," kata pengusaha mainan Seyyed Sa'id Hassan-Pour.

Perusahaan mainannya memproduksi missal pesawat pengintai tak berawak itu dengan skala 1:80 dan dibanderol kira-kira 50 ribu rupiah.

"Kami ingin menunjukkan bahwa kami bisa menghadapi topic ini dengan cara damai dan bersahabat. Kami akan menyerahkannya ke tangan anak-anak. Mereka bisa memimpin perang ‘halus' melawan Tuan Obama dan Amerika Serikat- Oleh sebab itu kami memproduksi pesawat ini," lanjut Hassan-Pour.

Aksi tersebut merupakan aksi yang cenderung konyol, apalagi di tengah ancaman perang yang mengintai di Timur Tengah. Dengan begitu, konflik dengan Amerika Serikat juga harus ditanggung bisnis mainan di Iran.

Dua pekan lalu di Iran terjadi perang menumpas boneka Barbie. Boneka cantik berambut pirang itu tanpa ampun diburu, dicekal dan dilarang oleh polisi susila Iran. Pengusaha mainan Hassan-Pour memahami aksi tersebut.

"Boneka Barbie melambangkan Amerika Serikat. Di sanalah boneka itu diproduksi. Pesawat pengintai kami dibuat di Iran. Semoga pesawat pengintai kami terkenal di Amerika Serikat, sama terkenalnya seperti Barbie di sini. Menurut saya, pesawat pengintai itu punya peluang menggeser Barbie," kata Hassan-Pour.

Barbie boleh saja sekarang dilarang tampil di rak-rak toko mainan Iran. Tapi Barbie dan pacarnya Ken berhasil selamat dari banyak pengejaran. Model pesawat pengintai, sebaliknya, dikhawatirkan tidak laku di pasaran.

Reinhard Baumgarten/Luky Setyarini

Editor: Marjory Linardy