1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ellen Johnson-Sirleaf Ditinggalkan Pendukungnya

10 Oktober 2011

Di dunia internasional Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf memang memiliki pamor bagus. Tapi rakyatnya sendiri merasa tidak puas dengan kepemimpinan presiden perempuan pertama di Afrika ini.

https://p.dw.com/p/12pC2
Presiden Liberia Ellen Johnson-SirleafFoto: DW

Kritik tajam semakin gencar diarahkan kepada Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf. "Kami tidak menginginkan Ellen. Ia korup. Kami ingin Tubman," demikian teriakan para demonstran di pusat kota Monrovias.

Di banyak tempat, warga Liberia membicarakan mengenai calon presiden, keluhan serta harapan mereka. Jeremia Blake, pria awal 40 an, lulusan sebuah universitas, mengatakan, “Kami tidak ingin Ellen Johnson-Sirleaf kembali menjadi presiden. Alasannya sederhana saja: di bawah pemerintahannya, penduduk Liberia masih hidup dalam kemiskinan. Saat Sirleaf menjabat pada tahun 2005, kepada masyarakat internasional dan rakyat Liberia ia mengatakan korupsi merupakan musuh nomor satu. Tapi kini, ia dan korupsi berteman baik."

Selama lima tahun masa jabatannya, Sirleaf tidak mampu menepati janjinya untuk memerangi korupsi. Indeks korupsi yang dikeluarkan Transparrency International tahun 2010 lalu menempatkan Liberia sebagai negara terkorup di dunia. Ini sudah menjadi alasan cukup bagi banyak warga Liberia, termasuk Jeremia Blake, untuk tidak mendukung kembali Sirleaf.

Sebenarnya, presiden perempuan pertama Afrika ini telah berbuat banyak bagi negaranya. Ia berhasil menyatukan negara yang dirobek perang saudara selama 14 tahun. Ia juga berhasil menarik para investor untuk menanamkan modal di Liberia, misalanya untuk mengolah sumber daya alam yang memang banyak dimiliki Liberia.

Akan tetapi banyak warga Liberia menuduh, Ellen Johnson-Sirleaf hanya mendukung kalangan elit, bukan rakyat. Ini menyebabkan, sekarang rakyat lebih berpihak pada kandidat dari partai oposisi, seperti Winston Tubman dari Kongres bagi Perubahan Demokratik serta Charles Brumsline dari Partai Liberty.

Winston Tubman merupakan pimpinan partai oposisi terpenting Liberia Kongres bagi Perubahan Demokratik. Wakilnya, George Weah mantan bintang sepak bola, kalah atas Johnson-Sirleaf pada Pemilu tahun 2005.

Ketenaran George Weah dimanfaatkan partainya dalam kampanye pemilu, dikatakan penasehat teknis komisi nasional Pemilu Liberia, Rudolf Elbing, "Ini biasa dalam kampanye di Afrika. Tema kampanye hanya di latar belakang, yang lebih ditonjolkan adalah individu serta kepribadian kandidat."

Apakah pemberian Hadiah Nobel Perdamaian bagi Ellen Johnson-Sirleaf akan mempengaruhi keputusan pemilih, masih dinantikan dari hasil pemilu, yang digelar hari Selasa ini.

Stefanie Duckstein/Yuniman Farid                                                                                          Editor: Hendra Pasuhuk