1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ecclestone: Bahrain Harus Disetujui Semua Tim

9 Juni 2011

Presiden Formula Satu Bernie Ecclestone menyerukan voting baru atas keputusan kontroversial yang diambil pekan lalu untuk kembali menggelar Grand Prix di Bahrain.

https://p.dw.com/p/11XQM
Foto: AP

Satu lagi federasi olahraga yang menjadi sorotan media, International Automobile Federation atau FIA. Ecclestone mengkritik FIA yang mengklaim Bahrain sebagai negara tujuan yang aman setelah mengirim wakil presiden FIA Carlos Garcia ke Bahrain. Kelompok hak azasi manusia Avaaz juga mengkritik laporan Garcia yang disusun usai berbicara hanya dengan warga yang simpati kepada rezim yang berkuasa.

Mantan direktur tim Ferrari, Jean Todt, yang menjabat presiden FIA sejak tahun 2009.
Mantan direktur tim Ferrari, Jean Todt, yang menjabat presiden FIA sejak tahun 2009.Foto: AP

Presiden FIA, Jean Todt, membela laporan Garcia, "Laporannya cukup jelas. Carlos Garcia melihat situasi yang sangat stabil dan tenang. Kami juga tahu kalau 1 Juni lalu adalah pencabutan undang-undang situasi darurat di Bahrain. Kami dapat permintaan dari oposisi kepada pemerintah untuk menggelar Grand Prix."

Grand Prix Bahrain gantikan Grand Prix India?

Bahrain membayar 40 juta Dolar untuk menjadi salah satu tuan rumah Formula Satu musim ini. Jumlah yang menurut Ecclestone dapat dengan mudah dikembalikan jika Grand Prix batal digelar. Bahrain awalnya dijadwalkan membuka musim Formula Satu Maret lalu, namun ditunda karena kerusuhan. Tanggal 30 Oktober menjadi tanggal baru bagi Bahrain menggantikan Grand Prix India. Sedangkan tanggal bagi New Delhi yang akan menggelar perhelatan Formula Satu pertama musim ini belum diputuskan. Kemungkinan besar bulan Desember, menutup musim.

Mantan presiden FIA, Max Mosley.
Mantan presiden FIA, Max Mosley.Foto: picture-alliance/ dpa

Kritik tajam juga datang dari Max Mosley, mantan presiden FIA, yang lebih lanjut menyebut kalendar Formula Satu tidak dapat diubah tanpa persetujuan dari seluruh tim peserta, "Grand Prix digunakan sebagai kendaraan oposisi di Bahrain dan olahraga tidak boleh terlibat dalam hal seperti itu."

Tim-tim Formula Satu tampak enggan memperpanjang musim hingga bulan Desember. Sementara fans Formula Satu yang telah membeli tiket pesawat ataupun tiket Grand Prix India mungkin terpaksa kehilangan uang.

rtr/dpa/afp/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk