1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina-Rusia Bertemu Saat Meningkatnya Ketegangan dengan Barat

4 Februari 2022

Presiden Cina Xi Jinping dijadwalkan melakukan pertemuan tatap muka pertamanya dengan Vladimir Putin pada Jumat (04/02), menandai bahwa hubungan kedua negara semakin dekat di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat.

https://p.dw.com/p/46V91
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dan menghadiri upacara Olimpiade pada Jumat (04/02) malamFoto: Yin Bogu/AP Photo/picture alliance

Sejak Januari 2020, Presiden Xi Jinping belum pernah meninggalkan Cina, karena negara tersebut masih bergulat dengan wabah COVID-19 dan mengunci pusat kota Wuhan, tempat virus corona pertama kali terdeteksi.

Namun, kini Xi bersiap menemui lebih dari 20 pemimpin saat Beijing memulai penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin yang diharapkan menjadi "kekuatan lunak" dan mengalihkan fokus dari boikot diplomatik dan ketakutan akan COVID-19.

Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu di ibu kota Cina sebelum kedua negara mengeluarkan pernyataan yang mencerminkan "pandangan bersama” mereka tentang keamanan dan masalah lainnya, kata seorang penasihat penting Kremlin pada konferensi pers, Rabu (02/02).

Kedua pemimpin itu kemudian akan menghadiri upacara Olimpiade pada Jumat (04/02) malam.

Ketegangan yang meningkat dengan Barat telah memperkuat hubungan antara dua negara terbesar di dunia dan yang paling padat penduduknya. Putih adalah pemimpin asing pertama yang mengkonfirmasi kehadirannya pada upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2022.

Putin memuji hubungan "model” Rusia dengan Beijing dalam panggilan telepon pada Desember lalu dengan Xi, dengan menyebut rekannya dari Cina itu sebagai "teman baik”.

Sementara itu, Cina telah meminta Amerika Serikat untuk menghormati "keprihatinan keamanan yang masuk akal” Rusia atas Ukraina.

Puluhan pemimpin dunia hadiri Olimpiade Beijing 2022

Hubungan kedua negara semakin menguat jelang Olimpiade, dengan Moskow mengecam boikot diplomatik oleh sekelompok negara Barat dan upaya untuk "mempolitisasi olahraga”.

Boikot oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris adalah upaya pemerintah Barat yang menilai telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di Cina.

Adapun pemimpin lain yang akan menikmati keramahan Xi pada gelaran Olimpiade ialah Abdel fattah al-Sisi dari Mesir, Mohammed bin Salman dari Arab Saudi, Kassym-Jomart Tohayev dari Kazakhstan, dan Andrzej Duda dari Polandia.

Sekitar 21 pemimpin dunia diperkirakan akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Mayoritas dari para pemimpin itu memerintah atas rezim non-demokratis, demikian menurut Indeks Demokrasi Economist Intelligence Unit, dengan 12 dicap sebagai "otoriter” atau "rezim hibrida”.

rw/ha (AFP)