1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Zai jian Beijing, Hello London!

24 Agustus 2008

Beijing berpamitan dari pesta olahraga Olimpiade 2008 dengan upacara penutupan yang tak kalah megahnya dari upacara pembukaan 8 Agustus lalu. Lebih dari 90 ribu penonton hadir secara langsung di stadion 'sarang burung'.

https://p.dw.com/p/F45G
Upacara penutupan Olimpiade BeijingFoto: picture-alliance/ dpa

Ketua komite olimpiade internasional IOC Jacques Rogge menggambarkan Olimpiade kali ini sebagai hal yang luar biasa.

"Melalui olimpiade, Cina telah menjadi sorotan dunia dan membuka diri kepada dunia. dunia telah belajar tentang Cina dan Cina telah belajar tentang dunia. Dan menurut saya, ini adalah efek positif yang akan bertahan untuk waktu yang lama."

Dari segi olahraga, apa yang terjadi di Beijing sesuai dengan ramalan para pakar olahraga. Cina berhasil memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah dengan unggul atas Amerika Serikat dalam perolehan medali emas. 51 medali emas berhasil diraih Cina. Selain itu, dalam ajang ini lebih dari 40 rekor dunia dan 100 rekor olimpiade terpecahkan. Jacques Rogge juga menyebut perenang Amerika Serikat Michael Phelps dan atlit lari asal Jamaika Usain Bolt sebagai ikon olimpiade Beijing.

Masalah lain, seperti kebebasan pers dan larangan melakukan aksi protes di Cina selama olimpiade berlangsung tetap menjadi perdebatan hingga olimpiade Beijing berakhir. Amnesty International menuduh pemerintah Cina melanggar hak asasi manusia dengan mencegah aksi protes. Mereka juga menyatakan IOC gagal memanfaatkan kesempatan memperbaiki situasi HAM di Cina melalui olimpiade. Tetapi Jacques Rogge berpendapat kondisi di Cina telah membaik.

"Kami mengakui bahwa situasinya belum sempurna. Tetapi kami juga mengakui bahwa ada perubahan besar dibandingkan sebelum olimpiade berlangsung. Jadi kami percaya, bahwa olimpiade sangat berpengaruh dalam perubahan positif itu."

Pada upacara penutupan olimpiade Beijing, bendera olimpiade diserahkan oleh Jacques Rogge kepada walikota London Boris Johnson. Di ibukota Inggris sendiri, sekitar 40 ribu orang berpesta menyambut serah terima tuan rumah olimpiade di depan istana Buckingham. Band seperti McFly dan penyanyi Will Young menghibur warga London. Perenang Michael Phelps yang menyempatkan diri singgah di London berjanji akan kembali turut berlomba dan kembali meraih emas. Sementara di Beijing, api olimpiade dipadamkan, di Inggris lebih dari 700 lokasi menaikkan bendara putih dengan logo London 2012. Termasuk di kantor perdana menteri Inggris Gordon Brown.

"Inggris bangga menjadi bagian dari olimpiade. Kami terinspirasi akan sukses Olimpiade Beijing dan kami bangga akan semua atlet kami dan atlet muda yang akan menjadi generasi berikutnya. Kami menyambut tahun 2012 dengan menjadikan Beijing sebagai patokan yang kami anggap sebagai olimpiade terbaik sepanjang masa. Tujuan kami adalah menyebar kekuatan olahraga kepada jutaan orang di seluruh dunia dan membiarkan kekuatan olahraga untuk menyatukan dunia pada olimpiade London 2012. Kami akan menyambut 2012, kami bangga akan Inggris, dan kami yakin akan kemampuan atlet kami, kami akan berhasil dan kami akan menunjukkan kepada dunia pesta olahraga yang terbaik."

Panitia penyelenggara olimpiade London 2012 sendiri mengatakan, mereka tidak akan berusaha menyamai apa yang ditampilkan oleh Cina. London akan menunjukkan bahwa dalam pesta olimpiade, konsep hiburan menjadi andalan mereka. Dana yang dimiliki pihak penyelenggara olimpiade London adalah sekitar 11 milyar Euro. Jauh dibawah anggaran yang dimiliki Cina yang mencapai 27 milyar Euro. Tetapi Inggris punya banyak hal istimewa lain yang bisa mereka jadikan daya tarik. Sebagian kecil telah mereka tampilkan dalam upacara penutupan di Beijing Minggu kemarin. Apalagi kalau bukan pesepakbola paling terkenal Inggris David Beckham, dan penampilan gitaris Led Zeppelin Jimmy Page dan penyanyi yang tengah naik daun Leona Lewis. Zai jian Beijing, hello London! Selamat tinggal Beijing, selamat datang London. (vlz)