1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

251010 EU Griechenland Grenzsicherung

26 Oktober 2010

Yunani meminta bantuan Uni Eropa untuk mengawasi perbatasannya dengan Turki. Perbatasan sepanjang 200 kilometer ini kerap digunakan sebagai pintu masuk oleh para pendatang gelap untuk memasuki wilayah Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/PoJf
para imigran gelap yang ditangkap pemerintah Yunani lakukan demonstrasi di tempat penampungan sementaraFoto: picture alliance/dpa

Dua petugas penjaga perbatasan Austria duduk dalam mobil berwarna hijau tua. Kendaraan tersebut diparkir di atas bukit, jauh dari jalan raya. Lokasi ini hanya bisa dicapai melalui jalan pintas. Pepohonan di kawasan ini jarang-jarang, semak belukar menyeruak di lapangan rumput dan lahan pertanian. Di siang hari, para penjaga perbatasan bisa melihat ke Turki. Mereka bertugas mengawasi perbatasan, jika ada imigran gelap, para petugas melaporkannya kepada petugas penjaga perbatasan Yunani. Di malam hari, para petugas memanfaatkan kamera inframerah yang terpasang di atas atap mobil.

Para penjaga perbatasan berpatroli di perbatasan antara Turki dan Yunani yang panjangnya sekitar 200 kilometer. Mereka menjalankan tugas dalam rangka latihan bersama Pasukan Penjaga Perbatasan Eropa Frontex. Dalam waktu dekat, petugas perbatasan dari seluruh Eropa akan berpatroli di sini. Mereka adalah bagian tim gerak cepat Eropa untuk mendukung kinerja pasukan Yunani yang kewalahan menjaga perbatasannya. Karena itu, pemerintah Yunani meminta bantuan Uni Erropa.

Michele Cercone, juru bicara Komisaris urusan dalam negeri Uni Eropa Cecilia Malmström mengatakan, di kawasan perbatasan sepanjang 12 kilometer sudah tidak ada pos penjagaan lagi. "Yang penting adalah tetap menjaga hubungan dengan pihak berwenang Yunani untuk menentukan, bentuk dukungan yang dibutuhkan Yunani," tambah Cecilia Malmström.

Dan itu adalah tugas pasukan penjaga perbatasan Frontex. Frontex juga bertanggung jawab menganalisa negara Uni Eropa mana saja yang mampu memperkuat pasukan penjaga perbatasan. Bantuan tersebut dapat berbentuk pengiriman petugas perbatasan, helikopter serta kendaraan patroli. Direktur Frontex akan menentukan apakah badan Uni Eropa itu dapat menurunkan pasukan gerak cepat ke perbatasan antara Yunani dan Turki.

Tim Uni Eropa bertugas menjaga perbatasan dan menangkap pendatang ilegal serta penyelundup manusia. Para pendatang gelap yang berhasil masuk kawasan Uni Eropa sering kali menghilang begitu saja dan bekerja sebagai tenaga kerja ilegal atau mengajukan permohonan suaka. Organisasi bantuan mengkritik bahwa Yunani kewalahan menghadapi permohonan suaka. Akibatnya, negara anggota Uni Eropa tersebut kerap melanggar HAM.

Uni Eropa sudah menggiatkan proses terkait sejumlah pelanggaran yang dituduhkan kepada Yunani, karena negara tersebut dikatakan melanggar aturan Uni Eropa. Salah satu contohnya adalah tindakan pihak berwenang Yunani yang menahan para pencari suaka di penjara atau tidak menyediakan penerjemah untuk mendampingi pendatang ilegal.

Christoph Prössl/Ziphora Robina
Editor: Hendra Pasuhuk