1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250610 Ölkatastrophe Förderung USA

25 Juni 2010

Jutaan liter minyak bumi sudah tumpah ke lautan di Teluk Meksiko. Presiden AS Obama melarang dilanjutkan pengeboran minyak disana. Tetapi banyak penduduk di pesisir selatan justru ingin pengeboran segera dilanjutkan.

https://p.dw.com/p/O39K
Pencemaran minyak sudah mencapai pantai di Teluk Meksiko. Tetapi aksi pembersihan tidak menjadi kekhawatiran utama penduduk.Foto: AP

Para pilot helikopter terbang, mencari lapisan minyak di permukaan air, jelas Brennan Matherne. Ia bekerja di badan administrasi kota Port Fouchon, salah satu kota industri minyak dan gas terpenting di teluk Meksiko. Selama ini, para pekerja helikopter yang sama sebenarnya mempunyai tugas untuk menerbangkan bahan-bahan dan barang-barang logistik ke anjungan minyak lepas pantai. Tetapi setelah ledakan "Deepwater Horizon" Presiden AS Barack Obama memaksa diberhentikannya pengeboran minyak di laut dalam. Memang hal ini sudah disahkan sebuah pengadilan, tetapi pemerintah AS sekarang mengajukan banding, karena Pot Fouchon akan terkena akibatnya, demikian dikhawatirkan Brennan Matherne : "Kebanyakan perusahaan disini, di Port Fouchon, menyediakan kebutuhan logistik anjungan- minyak lepas pantai.“

Di Teluk Meksiko terdapat 33 anjungan minyak lepas pantai dan mereka dilarang beraktivitas selama enam bulan. Yakni jangka waktu perjanjian yang disetujui oleh pemerintahan Obama. Anjungan-anjungan minyak ini mempunyai biaya pengoperasian antara 500 ribu dan satu juta Dollar per harinya. Karena ini, perusahaan-perusahaan minyak memutuskan untuk tidak lama lagi beroperasi di Teluk Meksiko. Brennan Matherne yakin, mereka akan segera pergi ke Afrika Selatan atau Brazil. "Enam bulan kedengarannya jangka waktu yang pendek, tetapi ini bisa mematikan industri disini, karena masih butuh waktu lama, sampai anjungan-anjungan minyaknya beroperasi kembali di Teluk Meksiko dan mengebor minyak lagi", ujar Matherne.

Bagi Brennan Matherne tema ini lebih penting daripada proses pembersihan pantai. Dan ia tidak sendiri. Banyak orang di wilayah Teluk Meksiko yang tidak mau pengeboran minyak dihentikan. Terutama orang-orang yang pendapatannya sekarang jauh berkurang karena pencemaran minyak.

Seperti pemilik kapal Jeff, sekarang tidak ada turis lagi yang mau pergi memancing di laut. Ia mengatakan, "selama saya dan, sepertinya, anak-anak saya masih hidup, kita akan butuh minyak. Dan kalau kita memang butuh minyak, kenapa tidak dari Amerika saja? Menurut saya lebih baik mengebor minyak disini, daripada cuma melihat, bagaimana kapal-kapal tangki datang dari Arab Saudi, membawa minyak mentah ke Port Fouchon.”

Apa yang dikatakan Jeff adalah pendapat sebagian besar penduduk negara bagian Louisiana. Ini juga karena Louisiana sejak sekitar seratus tahun menghasilkan banyak uang dari minyak bumi. 14 persen pendapatan pajak di Louisiana datang dari minyak dan gas bumi, hanya sekitar lima persen dari perikanan. Kalau para nelayan sedang mengalami musim buruk, maka mereka juga senang bekerja di industri minyak. Karena disana mereka bisa menghasilkan uang yang banyak dengan cepat.

Seorang pengunjung di restoran seafood mengatakan: "Ini seperti pedang bermata dua. Kita cinta industri minyak. Karena industri ini membuka banyak lapangan pekerjaan dan menghasilkan banyak uang bagi Louisiana. Tetapi kalau kita lihat ke belakang, harusnya ada tindakan pengawasan yang lebih baik.”

Satu hal jelas: jika di AS suatu saat nanti ada politik energi yang berbeda, transisi dari minyak bumi ke energi alternatif, maka perubahan ini tidak akan dimulai di Teluk Meksiko.

Anna Engelke / Anggatira Gollmer
Editor: Asril Ridwan