1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Antusias Sambut Pilkada Aceh

Uzair11 Desember 2006

Pemilihan kepala daerah secara langsung dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Aceh. Antusiasme warga nampak sejak pagi.

https://p.dw.com/p/CIww
Foto: AP

Berduyun-duyun mereka mendatangi berbagai lokasi tempat pemungutan suara. Lapangan terbuka, halaman mesjid dan kantor kepala desa riuh dipenuhi warga. Di hari Pilkada, kantor-kantor pemerintah dan swasta tutup. Toko-toko juga tidak buka, karena pemerintah telah menetapkan hari pemilihan sebagai hari libur daerah untuk memberi kesempatan warga datang ke lokasi pemungutan suara.

Sebanyak 2,6 juta warga telah terdaftar sebagai pemilih. Pemilihan gubernur, 15 bupati serta 4 walikota merupakan pilkada terbesar di Indonesia. Untuk pertama kali calon independen ikut serta dalam pemilihan. Pemilihan dilaksanakan di lebih dari 8.400 tempat pemungutan suara di 21 kabupaten/kota. Beragam harapan dikemukakan oleh warga.

Sebagian warga kecewa karena tidak mendapatkan namanya dalam daftar pemilih. Komisi Independen Pemilihan atas dukungan lembaga GTZ Jerman sebenarnya sejak tujuh bulan lalu telah melakukan pendataan pemilih dan diikuti pengumuman daftar pemilih tetap. Menurut Zainuddin dari Komisi Independen Pemilihan KIP, para warga yang tidak terdaftar kehilangan haknya untuk memilih.

Sementara itu para pemilih yang berada di barak pengungsian harus pulang ke daerah asalnya masing-masing untuk dapat memberikan suara. Pemerintah daerah memberikan bantuan transportasi bagi para pengungsi. Pihak Komisi Independen Pemilihan menyatakan semua logistik Pilkada telah selesai disalurkan ke daerah.

Polisi mengerahkan 12.000 aparat dan dibantu 2000 lebih tentara untuk mengamankan Pilkada, di tengah kekhawatiran munculnya pemaksaan penduduk di kampung-kampung untuk memilih salah satu pasangan calon gubernur dari jalur independen. Kapolda Aceh bahkan memasang iklan seperempat halaman surat kabar yang berisi permintaan kepada warga agar tidak takut pada intimidasi dan pemaksaan kehendak. Walaupun sebelumnya telah ada deklarasi pilkada damai, tapi beberapa insiden terjadi di beberapa wilayah.

Melalui saluran televisi Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta agar pelaksanaan pilkada dapat berlangsung dengan jujur, tertib dan demokratis.

Meski demikian, gangguan keamanan tetap terjadi. Satu dari dua bom yang ditemukan di dekat Lhok Seumawe meledak, sebelum sempat dijinakan petugas keamanan. Bom potassium berdaya ledak rendah tersebut ditemukan di Sekolah Menengah Atas Lhok Kuyun. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.