1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Afghanistan Gembira Ketidakpastian Politik Telah Berakhir

4 November 2009

Karzai diumumkan sebagai pemenang pemilu. Banyak warga Afghanistan yang tampak lega dengan pengumuman yang mengakhiri ketidakpastian politik itu. Penentang Karzai menyebutnya perolehan kekuasaan yang tidak sah.

https://p.dw.com/p/KOMF
Pendukung Karzai di provinsi Herat menyambut diumumkannya Karzai sebagai pemenang PemiluFoto: AP

Karzai tidak menang, ia dinyatakan sebagai pemenang. Demikian kesimpulan Fazel Sancharaki, juru bicara mantan calon presiden Abdullah Abdullah, tentang hasil akhir pemilu di Afghanistan. "Komisi pemilu sejak dulu berpihak pada Karzai. Dan sekarang mereka buru-buru mengumumkan ia sebagai pemenang. Ini akan menambah krisis di Afghanistan dan tidak memecahkan masalah legitimasi pemerintah."

Tapi pada saat yang sama Sancharaki menunjukkan bahwa Abdullah Abdullah belum menetapkan posisi akhirnya. Ia akan bertanggungjawab penuh dan mengambil keputusan demi kesejahteraan rakyat Afghanistan.

Sejauh ini pendukung Abdullah tetap tidak menonjolkan diri. Meski begitu mereka bicara tentang kudeta politik di Kabul dan kekuatiran akan masa depan. "Diumumkannya Karzai sebagai pemenang pemilu menunjukkan, kita harus mengucapkan selamat berpisah selamanya kepada pemilu yang adil di Afghanistan. Presiden yang akan datang tidak lagi berkuasa lewat rakyat melainkan lewat kudeta,“ demikian dinyatakan seorang pendukung Abdullah.

Tetapi, kekecewaan yang begitu besar di kubu Abdullah, tidak tampak di kalangan rakyat Afghanistan. Warga ibukota Kabul misalnya, kebanyakan gembira karena masa ketidakpastian akhirnya berakhir. Mereka tidak meragukan legitimasi presiden yang baru dan kini menuntut tindakan nyata.

Hal terpenting bagi rakyat Afghanistan sekarang adalah perbaikan kondisi keamanan dan ekonomi negara. Banyak yang punya kesan, ketidakpastian politik setelah pemilu bulan Agustus, berkontribusi pada memburuknya situasi ekonomi dan keamanan. Kini, saat masalah kekuasaan politik sudah jelas, seorang warga dari provinsi Herat menuntut semua pihak agar bekerjasama demi memecahkan masalah besar yang dihadapi Afghanistan. "Karzai harus merombak kabinetnya secara radikal. Jika itu tidak terjadi dan ia seperti dulu memerintah secara oligarki, rakyat akan merasa tidak puas. Dan ketidakpuasan itu akan meruntuhkan legitimasi kekuasaan Karzai untuk selamanya.“

Sang presiden bukannya tidak mengetahui harapan rakyatnya. Tetapi, bagi Karzai, yang naik ke pucuk kekuasan dengan bantuan para panglima perang dan tetua suku di Afghanistan, akan sulit untuk memenuhinya.

Ratbil Shamel/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid