1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Wali Kota Makassar Dukung Satpol PP Razia Kondom, Mengapa?

Detik News
16 Februari 2022

Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto mendukung langkah Satpol PP menertibkan kondom di minimarket. Namun, dia menyebut kegiatan razia itu bukan melarang peredaran kondom melainkan hanya menertibkan.

https://p.dw.com/p/4754h
Foto ilustrasi Satpol PP
Foto: DKI Jakarta Satpol PP

Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan pihaknya mendukung penuh langkah Satpol PPmelakukan razia kondom saat malam Valentine. Dia menegaskan keberadaan kondom yang dipajang di minimarket tidak baik untuk moral anak-anak di Makassar.

"Saya mendukung langkah Satpol PP untuk menertibkan itu, karena tidak baik secara moral untuk anak. Ini negeri kita punya negara masih ada agamanya, bukan negara yang tidak ada agamanya gitu, ini negara masih ada agamanya. Jadi hal-hal yang harus ditertibkan secara etika sosial," tegas Danny dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (16/02).

Menertibkan bukan melarang

Namun, Danny menilai kontroversi razia kondom memunculkan paradigma bahwa kondom dilarang di Makassar. Padahal, razia kondom dilakukan pihaknya untuk melakukan penertiban dan bukan melarang kondom.

"Ada kesan kalau kondom dilarang, penyakit, jadi di mana-mana itu persepsi, (padahal) tidak sampai ke situ, ditertibkan saja. Jadi ditertibkan supaya semua tertib, tidak ada pelarangan, tidak ada operasi, tidak ada," kata Danny.

Danny juga sudah memanggil Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan untuk meminta penjelasan terkait razia kondom. Dia memastikan tidak ada pelarangan terkait keberadaan kondom di Makassar.

Lebih lanjut, Danny beranggapan razia kondom di Makassar semestinya mendapat dukungan. Dia lantas menganalogikan penertiban alat kontrasepsi untuk melindungi generasi muda sama halnya dengan rokok yang seharusnya tidak diperbolehkan bagi anak di bawah umur.

"Saya sudah minta klarifikasinya Satpol PP, jadi prinsipnya ada ditertibkan. Apa bedanya rokok? Rokok itu kan aturan internasionalnya tidak boleh anak kecil, kemudian dia tidak boleh dipajang secara terbuka. Apa bedanya dengan kondom," urai dia.

Dengan begitu, Danny menilai, alat kontrasepsi setidaknya harus mendapat perlakuan yang sama untuk tetap ditertibkan. Tidak diperdagangkan secara bebas dan terbuka bagi anak kecil di bawah umur.

"Iya, diharapkan rokok dan kondom itu statusnya sama, nah seperti itu. Jadi bukan melarang kondom. Kalau kondom itu alat kontrasepsi, alat perlindungan bagi suami isteri tentunya. Tapi tidak untuk anak di bawah umur begitu," urai Danny.

"Jadi lebih kepada pemajangan, karena selama ini di depan kasir dipajang. Sama juga kenapa rokok ditaruh dalam laci, kondom ditaruh depan kasir. Itu ji saja, dan semua juga taat, kok," sambungnya.

Razia kondom jelang Hari Valentine

Sebelumnya, Satpol PP Kota Makassar merazia alat kontrasepsi atau kondom di sejumlah minimarket di Makassar jelang Hari Valentine, Minggu (13/02). Aksi yang juga dilakukan di sejumlah daerah ini mengundang kritikan tajam dari berbagai pihak secara nasional, salah satunya dr Tirta.

Melalui cuitan di akun Twitternya, dr Tirta mengaku heran dan mengkritik keras tindakan tersebut. Dia menilai razia itu tidak efektif untuk mencegah adanya seks bebas.

"Tujuannya apa? Fungsi kondom adalah mencegah penyakit menular seksual dan sebagai alat kontrasepsi. Kalau kaitannya sama 'norma' dan seks bebas, yg difokuskan ya edukasi seksual sejak awal," tulisnya di Twitter yang juga diunggah lewat akun Instagramnya, Senin (14/02).

Menanggapi sorotan razia kondom, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Makassar Muhammad Iqbal Asnan menegaskan dasar kebijakan pelaksanaan razia tersebut hanya imbauan dengan dalih melakukan edukasi. Tujuannya meminimalkan generasi muda yang menyalahartikan makna Hari Kasih Sayang ke arah negatif.

"Ini (razia kondom) di minimarket itu imbauan untuk tidak memperdagangkan alat kontrasepsi kepada anak di bawah umur di Valentine's Day khususnya. Tapi ini satu paket khusus razia rutin itu tidak memperdagangkan secara terbuka dan bebas kepada khusus anak kecil," tegas Iqbal kepada detikcom, Selasa (15/02). (Ed: ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Walkot Makassar Dukung Satpol PP Razia Kondom: Tidak Baik untuk Moral Anak!