1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Wabah Kolera Gugah Ingatan Haiti

26 Oktober 2010

Setelah bencana gempa bumi yang mengguncang Haiti Januari lalu, kini negara itu kembali dilanda epidemi kolera. Dan menjadi sorotan media cetak internasional

https://p.dw.com/p/PoVk
Warga Haiti yang menungu perawatan akibat wabah kolera atau diare di RS St. Nicholas, Saint MarcFoto: AP

Epidemi kolera yang berjangkit di Haiti menjadi sorotan Harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung

"Keberadaan besar-besaran para dokter, juru rawat dan petugas bantuan sementara ini mencegah bencana humaniter baru di Haiti. Kini yang penting adalah melokalisasi secara cepat penyebab epidemi kolera dan mengatasinya. Organisasi bantuan tidak boleh putus asa dengan pukulan berat tersebut. Selama ini mereka menjalankan tugas sangat berharga. Sebaliknya pemerintah Haiti gagal menjalin kerja sama dengan PBB dan ikut bertanggungjawab untuk penderitaan berkepanjangan.“

Mengenai wabah kolera di Haiti Harian Perancis L'Union menulis

“Setelah dilanda gempa bumi hebat 12 Januari lalu, kini Haiti menjadi korban epidemi kolera. 9 bulan setelah diguncang gempa kini solidaritas internasional dikonfrontir dengan bencana kesehatan yang telah meminta 250 korban tewas. Betapa memalukan! Itu tentu bukan berarti menyalahkan petugas dan organisasi bantuan internasional yang di sana ataupun juga di manapun, melakukan yang terbaik. Tapi tidak ada alasan sama sekali untuk bangga terhadap apa yang disebut negara-negara maju. Yang penting adalah, masyarakat internasional benar-benar menyadari tanggung jawabnya dan menyelesaikan misinya.“

Dan komentar harian Spanyol ABC mengenai wabah kolera di Haiti

Haiti sejak lama sudah menjadi negara termiskin di seluruh benua Amerika. Gempa bumi yang terjadi bulan Januari lalu memperuncing situasi ini secara dramatis. Masyarakat internasional memulai aksi bantuan besar-besaran. Hampir 10 bulan kemudian pecahnya wabah kolera mengingatkan kembali akan tragedi di negara itu. Haiti tidak hanya membutuhkan rencana bantuan. Negara itu terutama membutuhkan gagasan jangka panjang yang menjamin pembangunan kembali. Perspektif jangka panjang semacam itu menjadi defisit di Haiti sejak puluhan tahun. Setelah bencana gempa bumi, memang rencana semacam itu diumumkan, tapi cepat hilang dari ingatan. Kini wabah kolera mengingatkan kembali akan hal itu.”

Tema lain yang menjadi sorotan media cetak adalah kritik negara anggota Uni Eropa lainnya terhadap kompromi antara Jerman dan Perancis menyangkut pengetatan sanksi bagi pelanggar Pakta Stabilitas Mata Uang Euro

“Reaksi atas kesepakatan antara Kanselir Merkel dengan Presiden Sarkozy mencerminkan pertentangan dalam seluruh aspek. Dua pola reaksi menonjol amat kentara: Negara-negara kecil merasa dilangkahi dan ditekan. Dan Kotak Pandora dari mitologi Yunani tidak boleh dibuka. Pada kenyataannya Uni Eropa masih ditandai perjuangan bagi ratifikasi Perjanjian Lissabon, dan belum pulih dari hal itu. Hal yang luar biasa jika menganggap, kini orang dapat melakukan perubahan perjanjian berikutnya untuk mencabut hak suara para pelanggar peraturan stabilitas anggaran dan menciptakan mekanisme krisis yang baru.“

Dyan Kostermans/AFP/dpa

Editor: Agus Setiawan