1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Vonis Bebas dalam Kasus Pembunuhan Politkovskaya

19 Februari 2009

Ketiga terdakwa kasus pembunuhan wartawan Anna Politkovskaya mendapat vonis bebas dari pengadilan. Kejaksaan dianggap berusaha menutup-nutupi fakta sesungguhnya dengan menghilangkan sejumlah bukti penting.

https://p.dw.com/p/Gxjr
A view of the defendents cage during the first session of the journalist Politkovskaya murder trial in Moscow District Military Court, Russia 19 November 2008. A Russian court reversed its decision 18 November to open to the public the trial of men charged with the murder of investigative journalist Anna Politkovskaya. Politkovskaya, an award-winning reporter for the Novaya Gazeta, was a fierce critic of the KremlinÑs actions during two wars in Chechnya in the early 1990s. EPA/MAXIM SHIPENKOV +++(c) dpa - Bildfunk+++
Ruang terdakwa dalam proses pengadilan terkait pembunuhan wartawan Anna politkovskayaFoto: picture-alliance/ dpa

Majelis hakim sepakat memvonis bebas ketiga terdakwa dan seorang anggota dinas Rahasia Rusia yang didakwa dengan tuduhan penyalahgunaan jabatan dalam kasus pembunuhan wartawan Anna Politkovskaya. Keputusan tersebut diambil lantaran kurangnya bukti-bukti.

„Menurut keputusan pengadilan, para terdakwa langsung dibebaskan saat itu juga di ruang pengadilan," tandas Juru Bicara pengadilan Alexander Mintschanovski.

Pengadilan Rusia gagal menguak tabir sesungguhnya di balik kematian wartawan yang juga kolumnis di harian Novaya Gazeta itu. Ironisnya pihak keluarga korban malah sudah memperkirakan keluarnya vonis bebas tersebut.

Pengacara keluarga Politkovskaya, Karinna Moskalenko melontarkan kritik di awal proses pengadilan. „Kasus ini tidak disidik hingga tuntas. Proses ini tidak akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan terpenting dalam kasus ini. Jika kita berbicara soal pembunuhan dan motif di balik kejahatan keji ini, maka kita harus kecewa karena proses penyidikan tidak mampu mencari alasan, motif dan tujuan dari perintah pembunuhan ini. Mungkin kita malah tidak pernah akan mengetahui kebenaran sesungguhnya."

Tersangka pembunuh Anna Politkovskaya yang meskipun telah diketahui nama maupun tempat tinggalnya, sampai saat ini masih buron.

Sedangkan soal siapa dalang utama di balik pembunuhan tersebut juga baru sebatas spekulasi. Majelis hakim sepakat, sang pelaku tidak serta merta mereka yang pernah merasakan kritik tajam Politkovskaya.

Ironisnya, proses penyidikan malah lebih banyak mengungkap kejanggalan pada mekanisme penyelidikan ketimbang fakta-fakta di balik pembunuhan. Kejaksaan Rusia misalnya harus mengakui, rekaman video di tempat kejadian perkara dan sejumlah dokumen penting terkait hasil penyelidikan hilang begitu saja.

Sikap pengadilan yang terkadang membuka proses untuk umum, tapi terkadang juga menutup, memperkuat kesan bahwa proses hukum kasus pembunuhan Politkovskaya berjalan kacau.

Pengacara terdakwa Murad Musayev memohon pembebasan tidak bersyarat dengan dalih kurangnya bukti-bukti. Menanggapi prestasi tim penyidik, Musayev cuma berkomentar sinis. "Pihak kejaksaan cuma berhasil membuktikan, bahwa Anna Politkovskaya tewas dibunuh pada tanggal 7 Oktober 2006."

Pihak penggugat tampak masih bisa mengatasi kekecewaannya. Bahkan anggota keluarga korban sempat berkomentar, keputusan bebas ini justru menunjuk pada sebuah negara hukum. Pasalnya pihak kejaksaan lah yang dinilai gagal membawa cukup bukti ke pengadilan.

Kejaksaan sendiri berencana menggugat keputusan tersebut. Sementara pengacara keluarga Anna Politkovskaya, Moskalenko tetap mengejar target sesungguhnya. „Kami menuntut, kami menginginkan pembunuh yang sesungguhnya. Dan kami akan mendapatkannya," ujarnya. (rzn)