1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Volkswagen Minta Maaf atas Tuduhan Iklan Rasis

21 Mei 2020

VW akhirnya mengeluarkan permintaan maaf atas iklan kontroversialnya. Iklan berdurasi 10 detik di Instagram story itu dinilai menunjukkan cercaan rasial.

https://p.dw.com/p/3cZV1
VW Golf 2019
Foto: Volkswagen AG

Perusahaan raksasa otomotif Jerman, Volkswagen akhirnya meminta maaf dan mengunci akun Twitter perusahaannya pada hari Rabu (20/5) setelah diterpa gelombang protes sejumlah warga. Volkswagen diprotes atas iklan Instagram berdurasi 10 detik yang dikritik sebagai tindakan tidak sensitif dan rasis. VW awalnya tidak mengakui kesalahan dan hanya mengatakan "kaget dan terkejut" dengan reaksi masyarakat. 

Klip pendek yang dirilis itu merupakan bagian dari sebuah iklan di Instagram story yang memperlihatkan sebuah tangan raksasa dari seorang wanita kulit putih yang mendorong seorang pria kulit hitam ke sebuah kafe bernama "Petit Colon", dapat diterjemahkan sebagai "pemukim kecil", yang tampaknya merujuk pada kolonialisme. 

Para pengguna Instagram juga menunjukkan bahwa bahwa tagline "der neue Golf" (Golf baru) yang muncul secara bertahap dalam iklan tersebut memperlihatkan sebuah ejaan kata dalam bahasa Jerman yaitu n***er, yang memiliki arti sangat merendahkan dan digunakan dalam cercaan ras. Huruf-huruf tersebut terlihat jelas jika iklan dibekukan pada titik yang tepat. 

VW awalnya menjawab protes ini dengan mengatakan bahwa "asal-usul orang yang digambarkan tidak relevan" dan bahwa perusahaan menentang "semua bentuk rasisme, xenofobia, dan diskriminasi." 

"Seperti yang dapat Anda bayangkan, kami terkejut bahwa iklan Instagram kami bisa sangat disalahpahami," kata perusahaan itu. 

Namun, pernyataan awal itu justru memicu rentetan kritik kedua. Selain dituduh tidak bertanggung jawab, Volkswagen dituduh tidak benar-benar tulus meminta maaf atas klip tersebut. 

Menanggapi kemarahan yang berlanjut, VW pun akhirnya mengeluarkan permintaan maaf yang lebih komprehensif dengan mengatakan bahwa "tanpa keraguan: video itu salah dan tidak sensitif”, bahwa perusahaan mengerti mengapa orang-orang kesal karenanya. 

"Kami menjauhkan diri dari hal ini dan meminta maaf," kata mereka, sembari berkomitmen menerima segala bentuk konsekuensi dan melakukan penyelidikan. AFP/dpa (ha/gtp)