1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Desa Tanpa Matahari

7 Juni 2017

Selama ratusan tahun desa Viganella di Italia harus rela tidak mendapat sinar matahari selama musim dingin. Pasalnya desa tersebut berada di sebuah lembah curam, di antara dua gunung yang berdempetan.

https://p.dw.com/p/2eEot
Italien Winter Wetter Sonnenspiegel in Viganella
Foto: Andreas Solaro/AFP/Getty Images

Tiga bulan dalam setahun, Viganella berada dalam kondisi gelap dan dingin. Banyak warganya yang pindah ke daerah yang lebih hangat dan mendapat sinar matahari.

Pier Franco Midali adalah wakil kepala desa dan sebenarnya berprofesi sebagai masinis. Sejak lama ia ingin membawa kembali matahari ke desanya.

10 tahun yang lalu ia memiliki ide untuk memasangkan cermin raksasa berukuran 8x5 meter di puncak gunung. Midali menjelaskan: "Materialnya bisa merefleksi 95 persen sinar matahari. Pada jalur refleksi, intensitas cahaya berkurang karena ada partikel debu dan kelembaban di udara. Bagaimana pun juga dari cermin ke desa mencapai jarak satu kilometer."

Namun, dua tahun terakhir ini, rangkaian listrik dan silinder hidroliknya rusak. Cermin tidak bisa bergerak, dan desa tidak mendapat sinar matahari. Midali dan tim teknisinya harus berjalan selama satu jam untuk memodifikasi cermin di puncak.

Perlengkapan diangkut dengan kereta gantung untuk barang. Lembah Antrona di Piemont sangat curam, sehingga di puncak tidak ada jalur untuk kendaraan. Hanya ada kereta gantung dan jalan setapak.

Untuk beberapa meter terakhir, Midali harus turut menggotong perlengkapan. Boks panel listrik harus dibawa hingga ketinggian 1100 meter di atas desa. Kebakaran telah merusak boks panel yang lama.

Setelah boks panel diganti, cermin berfungsi kembali dan desa Viganella tidak lagi gelap. Berkat cermin tersebut, atap dan tembok-tembok rumah bisa memperoleh sinar matahari. "Harus sedikit gila untuk mengembangkan ide dan visi baru. Ini membantu kami untuk bisa berkembang dari dunia kecil ini," ujar Midali.

Ia yakin cerminnya akan terus memberikan sinar matahari bagi desanya di musim-musim dingin mendatang.

 

Ed: Phillip Zahn (vlz/as)