1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertaruhkan Nyawa Demi Penelitian

18 April 2016

Demi menciptakan vaksin anti bisa ular, Tim Friede relakan tubuhnya dijadikan obyek percobaan. Ia membiarkan berbagai racun ular paling mematikan mengalir di pembuluh darahnya.

https://p.dw.com/p/1IXW4
Foto: picture-alliance/dpa

Binatang melata dengan bisa mematikan bukanlah binatang yang ditakuti oleh Tim Friede. Ilmuwan amatir asal Fond du Lac Tim Friede menyatakan bahwa ia memiliki kekebalan terhadap bisa ular setelah sering membiarkan dirinya digigit ular berbisa.

Ilmuwan amatir asal Fond du Lac ini mengatakan, ia melakukan hal ini untuk mengembangkan vaksin anti ular berbisa. Selama selama 16 tahun terakhir, pria berusia 37 tahun ini sudah di gigit ular lebih dari 160 kali.

Dalam tayangan video yang diunggah di YouTube, tampak Tim Friede menunjukkan bagaimana ular yang dianggap paling berbisa, mamba hitam dan taipan, menyuntikkan bisa mereka ke tubuh Tim.

Pengorbanan Tim Friede untuk menguji tubuhnya bertarung menghadapi bisa ular sepertinya sudah memperlihatkan hasil. Menurut ahli mikrobiologi Universitas California, Brian Hanley, antibodi yang dimiliki tubuh Tim jumlahnya lebih dari dua kali lipat dibandingkan yang dimiliki manusia pada umumnya.

Aksinya ini bukanlah tanpa risiko. Ia mengaku bahwa beberapa kali hampir tewas. Dan kehidupan pribadinya pun berantakan karena kenekatannya ini. Dianggap lebih mementingkan eksperimennya, Tim harus rela kehilangan istrinya, yang memutuskan untuk berpisah darinya.