Video: Kemasan dari Susu Sebagai Pengganti Plastik
Ilmuwan AS menemukan cara untuk mengurangi sampah plastik dan sekaligus menjaga kebersihan makanan dalam kemasan. Uniknya lagi, bahan pengganti plastik tersebut juga bisa Anda santap.
Di supermarket dan toko-toko, kebanyakan makanan seperti daging, roti, keju dan cemilan, dijual dalam kemasan platik. Ini tidak hanya menyebabkan tumpukan sampah yang tidak bisa didaur ulang, tetapi plastik yang tipis cenderung mudah bocor. Dan beberapa jenis plastik bahkan diduga bisa terlarut saat bersentuhan dengan makanan atau minuman yang dibungkusnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, ilmuwan kini mengembangkan lapisan kemasan yang terbuat dari protein susu. Kemasan ini bahkan bisa dimakan. Pada pertemuan American Chemical Society bulan Agustus, ilmuwan departemen Pertanian AS mengatakan, biofilm dari kasein (komponen protein utama pada susu) ini 500 kali lebih efektif dibandingkan plastik dari minyak bumi dalam melindungi makanan dari oksigen.
Sebenarnya, kemasan yang terbuat dari pati atau amilum dan bisa dimakan sudah beredar di pasaran. Namun, kemasan jenis ini masih cenderung rapuh dan tidak mencegah masuknya oksigen ke dalam makanan secara efektif.
Kemasan organik ini diharapkan bisa mengurangi jumlah sampah plastik dan jumlah makanan dalam kemasan yang terbuang karena tercemar udara.
Anggota tim peneliti Laetitia Bonnaillie berharap kemasan dari protein susu ini akan bisa dipasarkan dalam tiga tahun ke depan.
Susu hampir tidak bisa dipisahkan dari nutrisi harian anak-anak atau orang dewasa. Selain dipuji sangat kaya protein dan kalsium, susu juga diyakini wajib dikonsumsi anak di usia pertumbuhan untuk mencegah kelainan. Namun tidak semua keajaiban susu diamini dunia kedokteran. Kebanyakan cuma berupa mitos atau propaganda industri susu.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Manfaat Palsu
Susu sapi sejatinya produk alami untuk memenuhi kebutuhan anak sapi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sebab itu pula sebagian zat yang terkandung di dalamnya tidak sepenuhnya cocok untuk manusia. Kalsium pada susu sapi misalnya sulit dicerna oleh tubuh. Selain itu jenis protein susu sapi yang asing buat tubuh manusia sering berujung pada penyakit alergi atau radang kulit.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Mesin Susu
Kendati begitu susu sapi tetap digemari. Untuk itu industri peternakan berupaya tingkatkan efektifitas sapi perah dengan segala cara. Buat memproduksi seliter susu, tubuh sapi mengolah 500 liter darah. Saat ini produksi susu per ekor sapi berkisar 20.000 liter per tahun. Tapi tingginya tingkat produksi memangkas usia sapi menjadi rata-rata cuma lima tahun. Padahal sapi bisa hidup hingga 20 tahun.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Diperah Hingga Mati
Seperti manusia, sapi perah cuma memproduksi susu setelah melahirkan. Maka petani harus memastikan berlangsungnya reproduksi sapi lewat inseminasi buatan dengan sperma beku. Praktik ini dilakukan setiap tahun hingga sapi dianggap tidak lagi layak dijadikan hewan perah dan dikirim ke rumah jagal untuk dipotong.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Anak Haram Industri Sapi
Karena tidak menguntungkan dan memakan biaya, anak sapi jantan biasanya dibuang dan dibunuh. Praktik kejam ini misalnya legal di Australia. Padahal seperti manusia, induk sapi memiliki insting keibuan yang tinggi. Sapi selalu mengalami tekanan mental ketika bayinya diambil paksa. Peternak berdalih, pemisahan induk dan anak sapi di usia lanjut sulit dilakukan karena hubungan emosional yang kuat
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Pembantaian Massal
Bayi sapi membutuhkan perhatian induknya untuk tumbuh. Sebab itu mereka selalu menempel induknya kemanapun ia pergi. Hubungan alami itu menghilang di industri susu. Setiap tahun sekitar 700.000 ekor anak sapi di Australia dibunuh ketika baru berusia lima hari. Cara-cara yang dipakai pun tergolong kejam. Bayi sapi dikumpulkan dan dibantai satu per satu dalam antrian panjang.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Logika Sinis Peternak Sapi
Setelah menuai protes, peternak sapi di Eropa mulai merawat bayi sapi dengan susu buatan untuk dijadikan sapi potong. Tapi induk tetap dipisahkan dari bayinya. Regulasi bisnis makanan dan minuman yang ketat memaksa peternak sapi menjadi sinis. Ketika harga susu menukik tajam, maka peternak membunuh lebih banyak bayi sapi untuk mencegah membengkaknya ongkos produksi.
Rahasia Gelap Industri Susu Sapi
Tanpa Solusi
Solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kondisi sapi perah jarang dipraktikkan oleh peternak. Pasalnya dengan metode non industrial, peternak akan kesulitan memproduksi volume susu yang cukup untuk menutupi biaya produksi. Sebab itu di peternakan organik sekalipun sapi tetap diperlakukan sama seperti di peternakan biasa. Bedanya, sapi perah organik rata-rata hidup setahun lebih lama