1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kehidupan di Planet Mars?

29 September 2015

Seperti yang sudah diprediksi, NASA mengumumkan ditemukannya air dalam bentuk cairan di Mars. Apakah ini berarti adanya kehidupan di planet merah tersebut?

https://p.dw.com/p/1Gf69
Foto: AFP/Getty Images

Cairan yang mengalir ditemukan saat para ilmuwan mengembangkan teknik baru untuk menganalisa peta komposisi kimia permukaan Mars yang datanya diperoleh dari pesawat antariksa Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA.

NASA Mars Wasser auf dem Mars
Garis-garis berwana gelap adalah cairan yang mengalir di MarsFoto: picture-alliance/dpa/NASA/JPL/University of Arizona

Walau sumber dan komposisi kimia cairan belum diketahui, penemuan ini akan mengubah pola pikir ilmuwan terkait kondisi planet Mars. Seperti kemungkinan planet tersebut bisa menunjang kehidupan berupa mikroorganisme.

John Grunsfeld dari NASA mendukung teori adanya kehidupan di planet merah tersebut. "Ada kemungkinan terdapat kehidupan di Mars." Tapi NASA menyatakan tidak akan segera meneliti air dengan kandungan garam tingi yang ditemukan di Mars itu untuk mencari jejak kehidupan.

NASA Mars Wasser auf dem Mars
Garis-garis berwana gelap adalah cairan yang mengalir di MarsFoto: picture-alliance/dpa/NASA/JPL/University of Arizona

"Jika saya mikroba di Mars, saya tidak akan mau tinggal di salah satu lokasi tersebut (lokasi ditemukannya cairan berkadar garam tinggi oleh NASA - Red). Saya akan memilih tinggal di bagian utara atau selatan, dimana terdapat lebih banyak lagi gletser air segar. Kami hanya menduga lokasi gletser tersebut eksis berdasarkan indikasi ilmiahnya," tambah Grunsfeld.

Penemuan cairan di Mars ini turut mempengaruhi rencana NASA untuk mengirimkan astronot ke planet tersebut pada tahun 2030-an.

"Mars punya sumber daya alam yang berguna pagi "pengunjungnya" di masa depan. Air sangat penting, karena kami membutuhkan air untuk minum dan oksigen untuk bernapas," demikian Grunsfeld.

vlz/as (rtr, nasa, google)