1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Perundingan Damai Palestina-Israel Tidak Buahkan Hasil

13 Desember 2007

Perundingan yang dinanti-nantikan oleh dunia internasional ternyata tidak berlangsung sebagaimana yang diharapkan.

https://p.dw.com/p/CbNm
Serangan roket Palestina ke IsraelFoto: AP

Tidak ada mikrofon, tidak ada pernyataan bersama, tidak ada keputusan. Setelah 90 menit, kedua delegasi tampak tidak puas dengan hasil perundingan. Memang mereka dikatakan akan bertemu lagi, namun belum ada tanggal dan lokasi pertemuan berikutnya. Sesaat sebelum pertemuan seharusnya berlangsung, lokasinya bahkan berganti dari Hotel King David, di mana para wartawan sudah banyak yang berkumpul, ke lokasi lain di Yarusalem.

“Ini adalah awal proses sebuah dialog dan perdamaian. Masalah yang dibicarakan tidaklah mudah. Sangak rumit dan sensitif. Tapi ini harus dibicarakan dan kami tidak akan mengabaikannya. Tapi ini adalah sebuah permulaan dan mudah-mudahan kita akan bisa bertemu lagi dan melanjutkan perundingan. Saya rasa dalam beberapa minggu ke depan sudah lebih jelas. Kami sendiri telah memutuskan untuk melakukan segala upaya untuk meneruskan proses menuju keberhasilan.“ Demikian komentar Mark Regev, juru bicara pemerintah Israel tentang pertemuan singkat tersebut.

Mauer zwischen Israel und Palästina bei Jerusalem
Tembok pemisah Israel-Palestina dekat YerusalemFoto: AP

Pimpinan perundingan dari pihak Palestina Saeb Erekat mengatakan, delegasinya telah memprotes ijin pembangunan bagi 300 rumah di pemukiman Yahudi Har Homa di selatan Yerusalem Timur. Pemerintah Israel telah memberikan ijin pembangunan tersebut minggu lalu. Kemudian kritik berdatangan, khususnya dari negara anggota kuartet Timur Tengah. Menurut laporan media Israel, pemerintahan Olmert juga sudah mengeluarkan ijin untuk pembangunan rumah lainnya di Tepi Barat Yordan.

“Ini adalah politik yang sama, yang merusak rasa percaya kedua belah pihak. Ini adalah politik yang sama yang mematikan proses perdamaian. Dan pemerintah Israel harus mengerti, bahwa mereka bisa memilih membangun pemukiman, tembok pembatas, vonis hukuman mati dan penutupan jalan keluar atau mereka juga bisa memilih berunding dengan jalan damai.“ Demikian pimpinan tim runding Palestina Erekat.

Israel Außenministerin Tzipi Livni
Menteri Luar Negeri Israel Zippi LivniFoto: AP

Sementara, Menteri Luar Negeri Israel Zippi Livni mengungkapkan kekhawatirannya tentang situasi keamanan, termasuk serangan roket dari Jalur Gaza. Setelah kelompok ekstirmis Palestina, Rabu (12/12) meluncurkan lebih dari 15 roket Kassam ke kota perbatasan Sderot, walikota setempat mengundurkan diri atas desakan protes masyarakat setempat.

Kepala staf militer Israel Ashkenazi mengatakan, walau pun serangan harian para militan Palestina telah berkurang, ini tetap tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sehingga dalam waktu dekat, tidak tertutup kemungkinan militer Israel akan melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza.