1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Penyelamatan Korban Gempa Terus Dilakukan

1 Oktober 2009

Presiden Yudhoyono gelar rapat darurat di bandara Halim Perdana Kusumah setiba di Jakarta dari kunjungan ke Amerika Serikat. Presiden bersama sejumlah menteri langsung terbang memantau kondisi di Sumatera Barat.

https://p.dw.com/p/JvTt
Kerusakan di kota Padang akibat gempa, 30 SeptemberFoto: AP

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan seluruh jajaran, mengerahkan kekuatan penuh untuk mengatasi kemungkinan terburuk yang ditimbulkan gempa di Sumatera Barat. Presiden terutama menekankan langkah segera untuk menyelamatkan ribuan warga yang dilaporkan masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan. Sejauh ini, pemerintah belum mengumumkan seberapa besar tingkat kerusakan akibat gempa ini, namun diperkirakan melebihi gempa di Yogja dan Jawa Tengah tahun 2006.

Di kota Padang saja, ratusan bangunan, rumah, hotel, pertokoan dan rumah sakit rusak parah. Sejumlah laporan sementara menyebutkan, lebih dari 450 orang tewas akibat gempa dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. Tetapi informasi lebih lengkap mengenai dampak gempa di wilayah lain, termasuk wilayah Parimanan yang terdekat dengan pusat gempa Sumatera Barat, masih sangat terbatas, karena terputusnya jalur komunikasi dan transportasi. Upaya pencarian dan penyelamatan korban yang terjebak reruntuhan, berlangsung di tengah terbatasnya alat berat dan hujan deras.

Meski demikian, sejak Kamis pagi (01/10), sejumlah bantuan telah mulai dikirimkan dari Jakarta, menggunakan pesawat-pesawat TNI, bersamaan dengan kunjungan sejumlah menteri ke wilayah bencana. Selain alat-alat berat, bahan makanan serta keperluan medis, Mabes TNI juga mengirimkan personelnya untuk membantu evakuasi korban. Demikian keterangan Panglima TNI Djoko Santoso.

Erdbeben in Indonesien
Para korban luka mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Padang PanjangFoto: AP

Pemerintah telah menetapkan tanggap darurat untuk menangani dampak gempa berlangsung lebih lama, yaitu hingga 2 bulan mendatang, termasuk menyiapkan dana bantuan sementara untuk korban gempa. Meski demikian, mengingat kerusakannya yang diperkirakan meluas. Presiden Yudhoyono juga telah mempersilahkan bantuan internasional untuk terlibat membantu penanganan gempa.

Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter yang berpusat sekitar 50km dari pesisir barat Pulau Sumatera ini disebut-sebut yang terbesar selama beberapa tahun terakhir ini. Gempa yang terjadi Rabu sore (30/09) ini bahkan lebih kuat dibandingkan gempa di Yogyakarta tahun 2006 yang menewaskan lebih dari 5.000 orang.

Sementara itu, sehari setelah gempa Sumatera Barat, Kamis pagi (01/10) gempa berkekuatan 7 Skala Richter juga mengguncang Provinsi Jambi. Sejauh ini belum dilaporkan besarnya kerusakan dan korban akibat gempa di Jambi ini.

Zaki Amrullah

Editor: Yuniman Farid