1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Sepakati Dana Bantuan bagi Irlandia

22 November 2010

Para negara mitra di Uni Eropa akan mendukung Irlandia untuk beberapa tahun ke depan dengan dana milyaran Euro. Kesepakatan ini dicapai oleh para menteri keuangan Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/QFDm
Foto: dpa

Menteri keuangan Inggris George Osborne mengatakan, bahwa negaranya mempertimbangkan untuk memberi pinjaman besar kepada Irlandia. Tetapi ia menolak untuk mengkonfirmasi berita bahwa pinjaman tersebut sebesar 11,2 milyar Dolar.

Berapa jumlah keseluruhan pasti yang akan diperoleh pemerintah di Dublin memang masih belum jelas. Ini ditegaskan oleh menteri keuangan Jerman Wolfgang Schäuble. "Saat ini kami belum bisa menyebutkan angka yang pasti. Kami masih merundingkannya. Irlandia telah mengajukan permohonan dan kami akan bekerja keras untuk menyelesaikannya."

Walau pun demikian, para pengamat memperkirakan dana pinjaman akan mencapai 80 hingga 90 milyar Euro. Paket bantuan tersebut tidak hanya akan menyelamatkan Irlandia dari kebangkrutan saja, tetapi ini juga menyangkut stabilitas keuangan di seluruh Uni Eropa, khususnya zona negara pengguna mata uang Euro. Ini menurut pernyataan bersama para menteri keuangan. Artinya: kalau negara lain terancam mengalami nasib yang sama seperti Irlandia, maka mitra Uni Eropa akan turut membantu.

Menteri keuangan Schäuble lebih lanjut mengatakan, "Ini alasan, mengapa dalam beberapa hari terakhir, banyak yang menyarankan Irlandia untuk menangani masalahnya secara lebih cepat dan tidak menunda-nunda lagi. Karena semakin lama tertunda, semakin besar resiko negara lain turut terkena dampaknya."

Irlandia kini harus menjalani program penghematan ketat. Pemerintah di Dublin sebelumnya telah mengumumkan pengurangan anggaran rumah tangga sebesar 15 milyar Euro hingga tahun 2014. Namun, sepertinya ini tidak akan cukup.

Jean-Claude Juncker, ketua kelompok negara pengguna mata uang Euro, juga mengkhawatirkan hal tersebut. "Saya tidak melihat adanya pilihan lain, selain memperketat program penghematan yang telah ada. Ini juga akan dilakukan oleh Irlandia. Dalam rancangan rencana empat tahun, Irlandia harus menghemat pengeluaran sebesar 15 milyar Euro. Di tahun 2011 saja, mereka harus menghemat enam milyar. Ini adalah kerja keras yang harus dilakukan. Kalau tidak, akan sulit bagi Irlandia yang tengah berada dalam krisis, untuk dibantu dengan paket bantuan Eropa."

Pemerintah Irlandia sendiri kini harus menghadapi kemarahan publik. Hari Minggu malam (21/11), kelompok demonstran berkumpul di depan gedung pemerintahan Dublin. Aksi protes pun mulai merambah ke jalanan. Media-media lokal menyebutnya sebagai 'kemarahan sebuah bangsa' dan Irlandia dianggap telah mempermalukan dirinya sendiri dengan tiba-tiba mengajukan permohonan paket penyelamatan.

Dalam tiga tahun terakhir, keuangan publik Irlandia telah dikacaukan oleh penyelamatan sektor perbankan yang membutuhkan dana besar, kehancuran pasar properti dan resesi global. Sosok yang dianggap bersalah dalam hal ini adalah Perdana Menteri Irlandia Brian Cowen. Cowen dan kabinetnya sebelumnya menyangkal telah memulai pembicaraan masalah bantuan dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional IMF. Harian Sunday Independent menampilkan foto seluruh anggota kabinet Cowen di halaman pertama dengan judul besar: "Kalian berbohong. Kalian mengecewakan kami. Kalian harus mundur."

Pihak oposisi juga menuntut kemunduran Cowen. Ini ditegaskan oleh wakil pimpinan partai Fine Gael, James Reilly, "Menurut saya, pemerintah lah yang membawa kita ke titik rendah ini dengan gagal menceritakan kebenaran minggu lalu dan gagal membawa kebijakan yang realistis. Kita berada dalam kondisi sekarang ini, karena kegagalan-kegagalan tersebut."

Vidi Legowo-Zipperer/rtr/afp

Editor: Hendra Pasuhuk