1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa dan Pakistan Bekerja Sama Lebih Erat Memberantas Terorisme

5 Juni 2010

Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani hari Jumat (04/06) berada di kantor pusat Uni Eropa di Brussel, Belgia, dalam rangka membicarakan kerja sama erat seputar perang melawan terorisme.

https://p.dw.com/p/NibP
Perdana Menteri Pakistan Syed Yousuf Raza Gilani, (kiri) dan Presiden Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy (kanan).
Perdana Menteri Pakistan Syed Yousuf Raza Gilani, (kiri) dan Presiden Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy (kanan).Foto: AP

Sebelumnya Uni Eropa jarang berhubungan langsung dengan Pakistan. Tentu dengan adanya konflik di Afghanistan, situasi berubah. Eropa percaya pada keberhasilan seluruh keterlibatan dan politik negara barat di Afghanistan dan itu berpengaruh pada kestabilan Pakistan. Hal tersebut disampaikan Presiden Dewan Uni Eropa Herman van Rompuy dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani.

"Perkembangan di Pakistan berpengaruh langsung pada Eropa dan seluruh dunia. Maka dari itu kami berkepentingan untuk aktiv dengan Pakistan," katanya.

Uni Eropa mendukung Pakistan pada banyak dimensi, langsung secara keuangan dan melalui program bantuan. Untuk itu Uni Eropa sangat mengutamakan demokratisasi, pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Karena pada sisi inilah Uni Eropa memandang adanya keterkaitan dengan ekstremisme, demikian dikatakan van Rompuy kepada Gilani.

"Tuan Perdana Menteri, kita punya musuh yang sama, kemiskinan dan terorisme. Alat kerja kita bersama adalah demokrasi secara politis. Sekarang, kita harus berhasil," tuturnya.

Uni Eropa mendesak pemerintah Pakistan tidak hanya agar melanjutkan perannya dalam perang melawan teror, tapi juga demokratisasi yang berkelanjutan. Keduanya merupakan tugas yang sangat sulit bagi Perdana Menteri Gilani.

Sebagai imbalannya, Gilani menginginkan perbaikan akses produk Pakistan ke pasar Eropa, misalnya bagi produk tekstil. Namun Uni Eropa menolak liberalisasi total pasar Eropa. Presiden Komisi Uni Eropa José Manuel Barroso merujuk pada perundingan alot 27 negara anggota Uni Eropa, parlemen Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang dalam dua tahun ke depan mungkin akan mencapai kesepakatan.

Menurut Gilani, sangat penting juga untuk melindungi citra Islam dari kesan buruk. "Islam merupakan agama perdamaian dan toleransi. Di negara barat terdapat kesan bahwa Islam adalah agama terorisme. Kesan ini yang ingin kami ubah. Kami adalah manusia damai, dan agama kami mengajarkan toleransi, cinta kasih dan perdamaian," kata Gilani tegas.

Sebelumnya Gilani bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen. Juga di Brussel, Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengatakan bahwa NATO dan Pakistan menyepakati kerja sama lebih erat dalam pemberantasan kelompok pemberontak Islam dan berbagai risiko keamanan lainnya.

Menanggapi Gilani, Sekjen NATO Rasmussen mengatakan bahwa NATO siap untuk mengembangkan kerja sama dengan Pakistan. Dikatakannya, NATO dan Pakistan akan memperluas dialog politis dan sangat mengutamakan dialog dengan parlemen. Rasmussen menambahkan, Pakistan sebaiknya menyebut wilayah mana di negaranya yang memerlukan bantuan NATO dan menganggap Pakistan sebagai mitra sejajar NATO.

Christoph Hasselbach/Luky Setyarini

Editor: Asril Ridwan