1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ukraina Tegaskan Haluan Pro-Eropa

Bernd Johann27 Oktober 2014

Partai-partai pro-Eropa raih mayoritas di parlemen Ukraina. Tapi partai elit lama dan populis raih suara cukup siginifikan. Sistem lama belum lenyap, tapi ada harapan baru. Tajuk Bernd Johann.

https://p.dw.com/p/1DcZb
Symbolbild Ukraine Wahl
Foto: Getty Images

Rakyat Ukraina telah memilih. Ini merupakan pemilihan terpenting sejak negara itu merdeka. Untuk pertama kalinnya, parlemen dikuasai mayoritas pro barat. Negara itu kini bisa direformasi dan mengarah ke Eropa.

Juga untuk pertama kalinya sejumlah aktivis kemasyarakatan yang punya wawasan demokrasi dan kebebasan dan ingin mereformasi Ukraina, berhasil meraih kursi di parlemen "Verkhovna Rada". Tahun lalu, kelompok yang didukung ratusan ribu warga itu turun ke jalanan dan memicu tumbangnya rezim korup dan otoriter Viktor Yanukovych.

Kini mereka mengambil alih tanggung jawab politik di parlemen. Mereka sekarang harus menunjukkan, bahwa mereka juga mampu mengalahkan pengaruh kelompok elit politik lama dan kelompok oligarkhi serta pengusaha kaya, dan terutama kepentingan pribadi dari politik Ukraina.

Pemenang pemilu Ukraina adalah para aktivis lapangan Maidan serta partai-partai yang mendukung runtuhnya rezim masa lalu. Terutama "Blok Petro Poroshenko“ serta partai Front Rakyat dari PM transisi Arseniy Yatsenyuk.

Selain itu juga terdapat partai pro reformasi yang bisa diraih menjadi mitra koalisi. Misalnya partai mandiri di barat Ukraina serta partai ibu pertiwi dari Yulia Tymoshenko. Gabungan suara mereka di parlemen mencapai mayoritas luas dan dapat memicu modernisasi mencontoh Eropa, serta haluan yang pro barat.

Deutsche Welle REGIONEN Osteuropa Ukrainisch Bernd Johann
Bernd Johann redaktur DW.Foto: DW/P. Henriksen

Tapi tugas itu tidak mudah. Karena kekuatan pro-Eropa juga terpecah di antara persaingan pribadi. Selain itu, wajah-wajah elite lama dan pendukung setia Yanukovych yang juga lolos ke parlemen kini membentuk blok oposisi.

Sistem pemilu Ukraina, yang merupakan campuran dari daftar kandidat partai dan mandat langsung, diduga merupakan celah bagi lolosnya kekuatan lama, yang mampu membeli suara dan mempengaruhi pemilih. Selain itu partai ekstrim kanan dan kelompok populis, walaupun hanya meraih mandat sedikit, akan semakin mempersulit tugas konstruktiv di parlemen.

Terlepas dari semua itu, pemilu parlemen di Ukraina merupakan sukses besar bagi demokrasi di negara tersebut. Karena peralihan kekuasaan dilegitimasi. Rusia yang selama ini menolak legitimasi pemerintahan transisi, dan menghina aktifis Maidan sebagai kelompok fasis, tidak bisa lagi mengandalkan alasan gila-gilaan ini.

Rakyat Ukraina, seperti saat pemilihan presiden bulan Mei lalu, sekali lagi memilih dengan suara mayoritas luas, kekuatan pro demokrasi dan partai moderat. Juga realita yang menunjukkan, banyak warga tida bisa pergi ke bilik pemilihan, gara-gara perang di timur negara tersebut, samasekali tidak mengubah legitimasi dari pemilu.

Mandat dari daerah pemilihan bersangkutan, akan tetap dibiarkan kosong. Fakta menunjukkan, Moskow dengan aneksasi Krim dan dukungan terhadap kaum separatis dan milisi bersenjata di kawasan itu, mencabut peluang rakyat untuk ikut serta dalam pemilihan yang terbuka dan fair.

Hasil pemilu yang tegas makin mengarahkan Ukraina mendekat ke Eropa. Rakyat di negara itu juga menghendaki perspektif Eropa. Kini tugas para politisi di Kyiv mewujudkan tuntutan rakyat. Juga Uni Eropa harus mendukungnya, termasuk visi diterimanya Ukraina sebagai anggota Uni Eropa.