1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Uji Coba Vaksin AstraZeneca untuk Anak Dihentikan Sementara

7 April 2021

Universitas Oxford akan menunggu data tambahan dari otoritas Inggris sebelum memulai kembali uji coba AstraZeneca kepada anak-anak. Sementara, pejabat EMA klaim ada hubungan antara risiko pembekuan darah dengan vaksin.

https://p.dw.com/p/3reXu
Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca sebelumnya banyak dihentikan sementara di beberapa negara karena risiko pembekuan darah yang langkaFoto: Gustavo Valiente/Xinhua/picture alliance

Universitas Oxford mengatakan uji coba vaksin AstraZeneca pada anak-anak di Inggris dihentikan sementara, akibat adanya kekhawatiran terkait risiko pembekuan darah. Namun, para peneliti bersikeras "tidak ada masalah keamanan" dalam uji coba.

Mereka mengatakan akan menunggu data tambahan dari Badan Pengawas Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) sebelum melanjutkan uji coba mereka. Pengumuman ini dikeluarkan menyusul pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (6/4) bahwa manfaat vaksin COVID-19 masih lebih besar dibanding risikonya.

"Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini - dan penilaian ini atas pertimbangan oleh para ahli - adalah bahwa penilaian manfaat dibanding risiko terkait vaksin sebagian besar masih positif," ujar Rogerio Pinto de Sa Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO.

Dia menambahkan "tidak ada hubungan antara vaksin dan kejadian trombotik dengan trombositopenia.’’

WHO akan mengumumkan penilaian baru terkait vaksin pada Rabu atau Kamis pekan ini, setelah kelompok penasehat keamanan vaksinnya mengadakan pertemuan. 

EMA klaim ada hubungan antara vaksin dengan risiko pembekuan

Sebelumnya, seorang pejabat Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengklaim ada "hubungan yang jelas" antara vaksin AstraZeneca dan risiko pembekuan darah yang langka. Namun, posisi resmi EMA adalah masih meninjau data dan belum mencapai kesimpulan apa pun.

"Menurut pendapat saya, kami bisa mengatakannya sekarang, jelas ada kaitannya (pembekuan darah) dengan vaksin. Tapi kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini," kata kepala vaksin EMA Marco Cavaleri kepada surat kabar Italia Il Messaggero.

"Sekarang semakin sulit untuk mengatakan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat antara vaksinasi dengan AstraZeneca dan kasus pembekuan darah langka yang juga terkait dengan jumlah trombosit yang rendah," tambahnya.

Cavaleri menambahkan, "di antara yang divaksinasi, ada lebih banyak kasus trombosis otak ... di antara orang-orang muda daripada yang kami perkirakan."

Stella Kyriakides, Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, mengatakan EMA akan memberikan penilaian terbaru pada Rabu (7/4) malam.

Regulator kesehatan Inggris pada Sabtu (3/4) mengatakan ada tujuh kematian dari 30 orang yang menderita pembekuan darah setelah menerima vaksin Oxford-AstraZeneca. Namun, vaksin AstraZeneca telah diberikan kepada lebih dari 18 juta orang di Inggris sejauh ini. 

pkp/ gtp (AFP, AP, Reuters, dpa)