1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Kiat Uber Numpang Promosi di Program Vaksinasi

30 Januari 2021

Layanan transportasi Uber umumkan jasa "transportasi gratis" mengantar warga ke pos vaksinasi. Bisnis taksi selama pandemi terpukul, program vaksinasi dilihat sebagai peluang untuk bangkit.

https://p.dw.com/p/3oZlJ
Deutschland Uber Taxi in Berlin
Foto: picture-alliance/dpa/W. Steinberg

Selama pandemi corona, bisnis taksi adalah salah satu yang paling parah terkena dampaknya. Hampir tidak ada perjalanan bisnis, apalagi acara-acara besar atau pameran dagang yang biasanya menjadi sumber pemasukan.

Dengan peluncuran program vaksinasi di Jerman, layanan transportasi Uber yang mengandalkan aplikasi merebut peluang untuk berpromosi. Uber sekarang menawarkan 10 ribu perjalanan gratis seharga 15 euro (sekitar Rp 255.000) kepada warga yang akan menuju ke pusat vaksinasi.

Selama lockdown diterapkan, memang banyak orang menghindari transportasi massal seperti bus dan trem, apalagi setelah ada virus mutasi yang lebih agresif dalam penularan.

Perkembangan infeksi Covid-19 di beberapa negara sampai 27 Januari 2021
Perkembangan infeksi Covid-19 di beberapa negara sampai 27 Januari 2021

Bisnis transportasi taksi rebah

Program vaksinasi yang diluncurkan pemerintah Jerman dengan memprioritaskan warga lanjut usia memang sangat pas untuk sektor bisnis taksi yang selama pandemi kehilangan omset. Apalagi memang banyak warga lanjut usia yang sudah tidak lagi mengemudikan mobil sendiri dan membutuhkan taksi.

Di beberapa kota, pemerintah lokal juga menawarkan subsidi bagi warga yang perlu transportasi untuk pergi ke pusat vaksinasi. Pemerintah yang akan mengambil alih ongkos taksinya. Di tempat lain, dinas kesehatan membuka layanan antar jemput untuk warga lanjut usia.

Uber mengatakan akan membayar sendiri biaya 15 euro untuk mengantar ke pusat vaksinasi. Pelanggan hanya perlu membayar perbedaan harga, kalau biaya taksinya lebih dari 15 euro.

Jasa pengantaran makanan meningkat

Asosiasi taksi di berbagai kota juga menyatakan siap melaksanakan jasa transportasi atas pesanan pemerintah lokal. Wakil asosiasi mengatakan, selama pandemi omset taksi anjlok sampai 90 persen.

Uber Jerman mengatakan mereka juga menderita akibat pandemi ini karena turunnya permintaan taksi secara drastis. Meski demikian, jasa transportasi pengantaran makanan Uber Eats justru menunjukkan kenaikan.

Di Jerman, Uber hanya boleh beroperasi di beberapa kota, antara lain di Berlin, Frankfurt, Düsseldorf, Köln, dan München. Di tempat-tempat lain, operasi dihentikan setelah muncul protes keras para pengusaha dan sopir taksi konvensional.

hp/ae (dpa)