1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Tuding Perusahaan Jerman Dukung Teroris

20 Juli 2017

Pemerintah Turki kirim daftar puluhan perusahaan Jerman yang dituding dukung kudeta gagal setahun silam ke polisi federal Jerman. Diantaranya raksasa industri Daimler dan BASF.

https://p.dw.com/p/2gr6h
Türkei Ankara Rede Jahrestag Putschversuch
Foto: Reuters/Turkish Presidency

Pemerintah di Ankara menuding 68 perusahaan Jerman dan individu mendukung aksi teror di Turki. Sumber di kepolisian federal yang menerima daftar itu, menyebutkan daftarnya seperti "lelucon", demikian laporan harian di Zeit.

Pemerintah Turki menuduh Fethullah Gulen dan pendukungnya sebagai pelaku kudeta yang gagal setahun lalu. Akibat aksi kekerasan itu, sedikitnya 250 warga sipil tewas. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumkan Gerakan Gulen sebagai organisasi terlarang dan mencapnya sebagai faksi teroris yang merongrong negara.

Dalam daftar yang dikirimkan ke polisi federal Jerman baru-baru ini, Ankara memasukkan nama produsen otomotif Daimler dan industri kimia BASF sebagai pendukung gerakan teror. Selain itu dalam daftar tercantum nama restoran cepat saji Turki dan toko makanan yang buka hingga tengah malam.

Erdogan mengatakan kepada Die Zeit awal bulan ini, pemerintahannya mengirim 4.500 dokumen tentang simpatisan gerakan Gulen di Jerman. Ia menuntut ekstradisi orang-orang ini ke Turki. Pejabat pemerintah Jerman menyebut tuntutan dan daftar nama yang dikirim Turki, sebagai absurd dan menggelikan.

Berlin terapkan Travel Warning

Terkait ketegangan terbaru dengan Turki, setelah penangkapan sejumlah warga Jerman di Turki, pemerintah Jerman kini menerapkan travel warning lebih ketat lagi. Disebutkan, para pelancong atau biro perjalanan Jerman harus lebih hati-hati dan waspada, karena belakangan ini terjadi aksi penangkapan warga Jerman dengan alasan dan batasan waktu penahanan yang tidak jelas.

Menteri luar negeri Jerman, Sigmar Gabriel mengatakan, penahanan aktivis hak asasi manusia asal Jerman, Peter Steudtner menunjukkan, warga Jerman kini tidak terhindar dari penahanan sewenang-wenang. "Pemerimtah Jerman punya kewajiban melindungi warganya, dan tidak bisa bertindak lebih jauh, selain meningkatkan status travel warning", jelas Gabriel.

Kementrian luar negeri di Berlin telah memanggil duta besar Turki untuk menyampaikan nota protes. Sebelumnya kejaksaan Turki menuding warga Jerman yang ditangkap sewenang-wenang itu sebagai mendukung kelompok teroris bersenjata.

Menanggapi tudingan ini, jurubicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert mengatakan, dengan jelas terlihat upaya Ankara untuk mendiskreditkan dan mengkriminalisasi parav pihak yang punya pemikiran berbeda.

as/hp (afp,rtr,dpa)