1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tunisia Lockdown, Penari Perut Tawarkan Hiburan

31 Maret 2020

Sejak 20 Maret, Presiden Tunisia Kais Saied menerapkan lockdown di negaranya hingga 4 April. Seorang penari perut professional juga berusaha membujuk warga agar tidak keluar keluar rumah. 

https://p.dw.com/p/3aEym
Ilustrasi penari perut
Ilustrasi penari perutFoto: Patrick Baz/AFP/Getty Images

Tunisia termasuk negara yang telah memberlakukan lockdown. Kafe dan restoran tutup, semua perjalanan internasional dihentikan. Menurut data dari John Hopkins, pemerintah telah mengkonfirmasi 362 kasus corona dan sembilan kasus kematian. 

Untuk memastikan warga mematuhi aturan, Presiden Tunisia Kais Saied bahkan mengerahkan tentara turun ke jalanan. 

Seorang penari perut profesional, Nermine Sfar, punya cara lain agar warga tidak keluar dari rumah. Lewat akun Facebook-nya, Sfar mengirimkan pesan: “Tetap di rumah dan aku akan menari untukmu.” 

Lewat live streaming di Facebook, Sfar menggoyangkan pinggul dan menari dengan latar music pop Arab. Ada sekitar 130.000 yang menonton videonya. Sebelum wabah corona pun, Sfar sudah dikenal di Tunisia dan memiliki puluhan ribu followers. 

Jalan protokol di ibukota Tunis menjadi sepi menyusul kebijakan pemerintah melarang warga keluar rumah.
Jalan protokol di ibukota Tunis menjadi sepi menyusul kebijakan pemerintah melarang warga keluar rumah.Foto: picture-alliance/AA/Y. Gaidi

Sebelum pemerintah mengumumkan lockdown, Sfar tampil dengan mengenakan masker bedah dan sarung tangan di akun Facebook-nya dan meminta followersnya untuk mengikuti saran pemerintah untuk tinggal di rumah. 

Pesan yang disampaikan Sfar lewat media sosial sepertinya lebih berdampak pada warga, dibanding kampanye pemerintah. Ribuan orang memberikan komentar di posting videonya. Namun, kadang ada juga komentar yang bernada kasar. 

Sfar kemudian menjanjikan "tarian korona" setiap malam. Ketika dia gagal tampil pada satu malam, ribuan pesan naik dari penggemar yang memohon padanya untuk kembali ke layar ponsel mereka. 

"Saya tahu sulit untuk tinggal di rumah dan dikurung, tetapi kita dapat mencoba untuk menciptakan suasana hangat di rumah kita," kata Sfar kepada Reuters. 

Seiring semakin populernya Sfar, seorang penari pria, Rochdi Belgassmi, mulai melakukan aksi serupa dari rumah. Lewat akun media sosial ia mengumumkan: "Tunggu aku malam ini, wanita Tunisia! "  

vlz/hp (Reuters)