1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump: Penembakan Texas Masalah Kesehatan Mental

6 November 2017

Presiden AS Donald Trump mengatakan, kasus penembakan massal di sebuah gereja di Texas "bukanlah tentang senjata", melainkan lebih merupakan "masalah kesehatan mental."

https://p.dw.com/p/2n5Od
Japan Trump spricht vor Geschäftsleuten
Foto: Reuters/J. Ernst

Devin Kelley, orang yang diidentifikasi sebagai pelaku penembakan gereja di Sutherland Springs, Texas, menewaskan 26 orang dan melukai sedikitnya 16 orang, dipecat dari Angkatan Udara AS beberapa tahun lalu. Dia diduga menyerang pasangan dan anaknya, kata juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek.

Menanggapi penembakan massal itu, Presiden AS Donald Trump yang sedang berada di Jepang dalam rangka kunjungan ke Asia menolak perdebatan baru tentang UU Kepemilikan Senjata.

"Ini, berdasarkan laporan awal, adalah seorang individu yang sangat gila," kata Trump saat ditanya tentang penembakan itu ketika mengadakan konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo.

"Kami memiliki banyak masalah kesehatan mental di negara kami, seperti halnya negara lain, tapi ini bukan soal senjata," katanya.

USA Texas Schießerei Kirche in Sutherland Springs
Seorang pelaku menyerang gereja Baptis ini di Texas dengan senapan serbuFoto: Reuters/M. Massey

Serangan tersebut terjadi hari Minggu pagi (5/11). Seorang pria berpakaian hitam layaknya anggota satuan khusus dan membawa senapan serbu tiba-tiba melepaskan tembakan ke dalam gereja Baptis di Texas Selatan. Menurut keterangan polisi, 26 orang tewas dan setidaknya 16 lainnya luka-luka.

Presiden Trump pertama kali bereaksi lewat akun Twitter dan menyatakan bahwa dia memantau situasi itu dari Jepang. Dia lalu menggambarkan penembakan tersebut sebagai "tindakan jahat" saat memberikan kata sambutan di sebuah pertemuan para eksekutif bisnis Amerika-Jepang. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengucapkan belasungkawa.

Juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek mengatakan, Devin Kelley pernah menjalani pengurungan selama 12 bulan setelah diadili di pengadilan militer tahun 2012. Dia akhirnya diturunkan pangkatnya karena berkelakuan buruk.

Stefanek menerangkan, Kelley bertugas di unit Kesiapan Logistik di Pangkalan Angkatan Udara Holloman, New Mexico, mulai 2010 sampai 2014. Dia bertugas mengangkut penumpang, kargo dan barang-barang pribadi dalam transportasi militer.

USA Texas Schießerei Kirche in Sutherland Springs
Pelaku penembakan seorang mantan serdadu Angkatan Udara Amerika SerikatFoto: Reuters/M. Massey

Polisi mengatakan, Kelley sempat dihadang seorang penduduk bersenjata lalu meninggalkan lokasi kejadian dengan mobilnya. Dia kemudian mengalami kecelakaan di jalan dan ditemukan tewas dalam kendaraannya. Tidak jelas apakah Kelley tewas karena kecelakaan atau karena melakukan bunuh diri.

Preside Trump mengatakan di Tokyo, "Untung ada orang lain yang memiliki senjata dan membalas tembakannya." Jika tidak, situasinya akan jauh lebih buruk, lanjutnya.

"Tapi ini adalah masalah kesehatan mental pada tingkat tertinggi. Ini adalah kejadian yang sangat menyedihkan," kata Trump.

Penembakan tersebut terjadi lebih dari satu bulan setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan membabibuta ke sebuah festival musik di Las Vegas dari lantai 32 sebuah hotel, menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang.

Pada hari-hari setelah penembakan di Las Vegas itu, Presiden Trump dan stafnya menolak untuk mendiskusikan kemungkinan perubahan undang-undang kepemilikan senjata api. Juga setelah kasus penembakan gereja di Texas, Trump berusaha meredam perdebatan baru tentang hal itu.

hp/vlz (ap, afp, rtr)