1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Trump Adalah Pemimpin Pemarah Tanpa Visi"

11 Agustus 2015

Awalnya pencalonannya sebagai bakal kandidat presiden dari partai Republik mengundang tawa, kini Donald Trump memimpin di jajak pendapat. Media sepakat Trump adalah ranjau yang bisa menjadi bumerang buat Republik

https://p.dw.com/p/1GDNY
USA Donald Trump Präsidentschaftskandidat
Foto: Getty Images/C. Olson

Donald Trump gemar memprovokasi dan mempolarisasi. Gayanya yang ceplas ceplos tidak cuma mendatangkan banyak dukungan dari pemilih konservatif, tapi juga antipati dari Partai Republik. Inilah suara media tentang pencalonan bilioner raja properti itu.

Neue Zürcher Zeitung, Swiss:

"Masalah Partai Republik adalah memperkirakan berapa jumlah pemilih potensial yang akan melarikan diri jika mereka menggagalkan pencalonan diri Trump. Menurut jajak pendapat, jika Trump maju sebagai kandidat independen, ia akan mencuri banyak pemilih dari kantong suara partai Republik dan menjamin kemenangan Partai Demokrat."



De Standaard, Belgia:

"Trump melakukan kesalahan fatal ketika ia tidak menutup kemungkinan mencalonkan diri sebagai kandidat independen pada pemilu mendatang, jika Partai Republik urung mengusungnya. Jika Trump muncul sebagai kandidat non partai, ia akan membahayakan peluang Partai Republik merebut Gedung Putih. Karena raja properti itu punya pendukung setia, yakni penduduk yang menyalahkan Washington untuk setiap kegagalan dalam hidup mereka."


Washington Post, Amerika Serikat:

Donald Trump adalah pemimpin pemarah dan tanpa visi. Ia gagal mengenali bahwa amarah politik tidak bisa disamakan dengan program politik. Setiap orang bodoh bisa mengambil obor api dan berjalan di depan kerumunan massa. Tapi bakat sebenarnya adalah mengidentifikasi keluhan dan mengubahnya ke arah yang konstruktif. Trump dengan tuntutan banalnya untuk mengenakan tarif cukai mahal terhadap produk Cina, atau kritikannya bahwa pemerintah Meksiko mengirimkan kriminal ke Amerika Serikat (imigran), tidak menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan tersebut. Dia tidak juga menujukkan isyarat bahwa ia membutuhkan kemampuan itu.

rzn/vlz