Tren Hadiah Natal di Jerman Selama Pandemi Corona

Natal bagi banyak orang tidak bisa dipisahkan dari kado. Namun pandemi corona berdampak besar pada perilaku konsumen di Jerman, demikian pula dalam urusan membeli kado Natal. Beberapa pakar memprediksi, orang Jerman akan membeli lebih banyak barang meski pandemi. Namun yang lain memperkirakan pembelian akan menurun tahun ini, terlebih karena diberlakukannya lockdown.

Hadiah apa yang kemungkinan ada di bawah pohon Natal di Jerman tahun ini? Asosiasi Perdagangan Jerman telah mengeluarkan prakiraan untuk ini. Jawaban terpopuler adalah: voucher. Sifatnya yang fleksibel membuat voucher atau kupon belanja makin digemari, utamanya di saat krisis. Jadi tidak heran kalau hadiah ini akan ditemukan di bawah banyak pohon Natal tahun ini.

Hadiah lain yang juga populer adalah papan permainan yang bisa dinikmati bersama dengan seluruh keluarga. Ketika cuaca dingin, apalagi di masa lockdown seperti tahun ini di Jerman, bermain dengan papan permainan di rumah bisa membuat suasana lebih ceria dan mendekatkan anggota keluarga.

Urutan hadiah populer ketiga ditempati buku dan alat tulis, yang juga merupakan hadiah yang bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang. Dalam kategori ini, selalu ada sesuatu yang bisa menyenangkan hampir semua orang. Menurut asosiasi ritel di Jerman, 26 persen orang Jerman akan menemukan buku, pena, atau alat tulis lainnya di bawah pohon Natal mereka.

Dari sabun mandi, losion tubuh hingga masker wajah dan perona mata. Sekitar 20 persen orang Jerman mengharapkan produk kosmetik atau produk perawatan tubuh sebagai hadiah Natal. Harga untuk produk jenis ini bisa jadi sangat mahal. Rata-rata, konsumen di Jerman menghabiskan sekitar 330 euro (Rp 5,7 juta) untuk hadiah tahun ini, ungkap peneliti lembaga riset pasar di Nürnberg, GfK.

Uang tunai juga ikut menjadi hadiah Natal yang disukai. Sekitar 19 persen orang Jerman mengharapkannya. Ini peringkat kelima hadiah paling populer, hadiah lain yang juga diharapkan antara lain pakaian, makanan dan perhiasan.

Karena pandemi dan kebijakan lockdown yang mewajibkan penutupan sementara banyak toko, perdagangan online mengalami pertumbuhan pesat. Tren ini kemungkinan akan terus berlanjut. Industri di bidang ini tentu saja senang. Menurut asosiasi perdagangan, area online diharapkan tumbuh hingga dua belas persen dalam bisnis Natal. Omset diperkirakan mencapai 17 miliar euro untuk musim Natal saja. (ae/as)