1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Tiket Pesawat Jakarta-Makassar Tembus Rp 24 Juta

30 Mei 2019

Tidak ada jalan lain selain naik pesawat untuk pulang kampung? Tiket Jakarta-Makassar, bisa mencapai Rp 24 juta. Berapa ongkos mudik ynag harus Anda keluarkan tahun ini?

https://p.dw.com/p/3JUbv
Symbolbild Flugzeug Sonnenuntergang
Foto: picture-alliance/dpa/H.-C. Dittrich

Pemudik di Indonesia pusing gegara tiket pesawat yang mahalnya minta ampun. Untuk jurusan Jakarta-Makassar, tiket termahal mencapai Rp 24 juta. Demikian dikutip dari situs detik.com.

Berdasarkan penelusuran detikFinance, Kamis (30/05), pada agen penjualan tiket online Traveloka terlihat harga paling murah menuju Makassar dari Jakarta sebesar Rp 3.190.590 per orang. Nilai tiket ini bahkan hampir sama dengan nilai upah minimum provinsi DKI Jakarta tahun 2019, yakni Rp 3.940.973. Artinya, jika akan bolak-balik Jakarta-Makassar selama musim mudik, maka mereka atau pemudik harus merogoh kocek hampir Rp 8 juta.

"Ini THR hampir habis hanya untuk beli tiket pesawat ke Makassar dari Jakarta. Dan saya beli harus pulang pergi," kata warga Makassar yang bekerja di Jakarta, Abdul Halik kepada detikFinance, Kamis (30/5).

Waktu tempuh penerbangan dari Jakarta menuju Makassar sekitar 2 jam 15 menit. Untuk tiket transit, harga tiketyang dibanderol pun akan semakin meningkat. Sebagai contoh, tiket Batik Air yang transit di Surabaya sebelum ke Makassar dihargai Rp 6.648.830 dan tiket pesawat Garuda Indonesia yang transit di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie seharga Rp 8.690.100.

Yang paling mahal, adalah kelas bisnis Garuda Indonesia yang transit di Jayapura. Harganya Rp 24.576.300 pada Sabtu 2 Juni mendatang.

Sementara itu, PT Angkasa Pura I yang mengelola Bandara Sultan Hasanuddin mengakui adanya penurunan penumpang akibat mahalnya harga tiket.

"Perbandingan dalam kurun lama tahun terakhir, tahun ini memang sangat drastis penurunannya. Padahal sebelumnya, pertumbuhannya selalu positif, sekitar 13 persen," kata GM Angkasa Pura I, Wahyudi kepada wartawan.

Pantauan di Bandara Sultan Hasanuddin di bagian keberangkatan, tidak ada antrean penumpang menuju pintu keberangkatan. Malahan, aktivitas di terminal ini cenderung lesu.

Sumber: detiknews