Tiga Tahun Penculikan Boko Haram
13 April 2017Pada malam 14 April 2014, gerilyawan Boko Haram menyapu Chibok di negara bagian Borno. Mereka menculik 276 anak perempuan, kebanyakan berusia antara 16 dan 18, dari sekolah menengah mereka. Sekitar 50 anak perempuan berhasil melarikan diri.
Selama lebih dari dua tahun tidak ada tanda-tanda nasib gadis-gadis itu. Penculikan tersebut memicu kemarahan global dan kampanye internasional yang didukung selebriti, dengan tagar #bringbackourgirls.
Namun penemuan salah satu dari mereka yang muncul dengan seorang bayi pada Mei tahun lalu memicu harapan untuk memperjuangkan keselamatan para siswi itu. Apalagi setelah 21 siswi dibebaskan pada bulan Oktober 2016 dalam sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh Swiss dan Palang Merah Internasional.
Pemerintah dan militer Nigeria telah menghadapi kritik keras atas penanganan insiden tersebut. Mantan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, dihujani dikritik dan kalah dalam pemilu tahun 2015.
Pengganti Jonathan, Presiden Muhammadu Buhari memerintahkan penyelidikan baru terhadap penculikan tersebut pada bulan Januari 2016. Buhari mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk memastikan gadis-gadis Chibok dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.
Sekitar 2.000 anak perempuan dan anak laki-laki telah diculik oleh Boko Haram sejak awal 2014, demikian menurut Amnesty International, yang mengatakan bahwa mereka digunakan sebagai juru masak, budak seks, milisi dan bahkan pelaku bom bunuh diri.
Kelompok militan Boko Haram menuntut penerapan Syariah Islam di seluruh Nigeria. Namun sebuah serangan regional terhadap mereka tahun lalu yang berhasil mengusir gerilyawan dari sebagian besar benteng tradisional mereka, telah melumpuhkan mimpi kelompok teror tersebut.
ap/yf(rtrtv)