1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tidak Ada Pernyataan Bersama dari Teheran

19 April 2010

Seperti dugaan sebelumnya, kata-kata tajam terhadap AS mendominasi Konferensi Non Proliferasi Nuklir di Teheran yang berlangsung hari Sabtu dan Minggu (17, 18/04). Konferensi itu berakhir tanpa ada pernyataan bersama.

https://p.dw.com/p/Mzlq
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

Setelah berlangsung dua hari, Konferensi Non Proliferasi Nuklir di Teheran berakhir hari Minggu (18/04) tanpa pernyataan bersama. Dalam pidato penutupannya, Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menilai konferensi berhasil dengan sukses. Ia mengemukakan dua belas poin yang disebutnya sebagai bukti keberhasilan tersebut. Tetapi tidak ada penilaian bersama dari semua wakil negara yang ikut serta.

Menyaingi Washington

Pertemuan di ibukota Iran tersebut menjadi konferensi saingan bagi Konferensi Puncak Keamanan Nuklir yang diadakan di Washington awal pekan lalu (12 dan 13/04). Di bawah motto "Keamanan global tanpa senjata pemusnah massal. Energi nuklir untuk semua - senjata nuklir tidak untuk siapapun", konferensi di Teheran rencananya akan menjadi awal serangkaian langkah untuk menciptakan dunia yang bebas senjata nuklir berdasarkan inisiatif dan perlindungan Iran.

Nuklear Gipfel Konferenz Atom Gruppenfoto Flash-Galerie
Foto bersama kepala negara dan pemerintahan dalam Konferensi Puncak Keamanan Nuklir di WashingtonFoto: picture alliance / dpa

Wakil negara yang ikut serta berasal dari 56 negara, di antaranya 10 menteri luar negeri dari negara-negara yang berhubungan erat dengan Iran. Di samping itu, juga hadir wakil dari negara-negara Barat, namun mereka hanya memiliki status pengamat.

Anti Amerika Serikat

Konferensi di Teheran itu jelas menunjukkan sikap anti AS. Hal itu tampak misalnya dalam perkataan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada hari pertama konferensi (17/04), di mana ia menuntut agar AS dikeluarkan dari Badan Energi Nuklir Internasional, IAEA. Sebagai alasannya ia mengatakan, pemerintah AS sudah pernah menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara lain. AS juga pernah mengancam akan menggunakan senjata nuklir.

Iran Mahmud Ahmadinedschad Rede
Mahmoud AhmadinejadFoto: AP

Di samping mengecam AS, Ahmadinejad juga mengkritik keras hak veto yang dimiliki lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang semuanya memiliki senjata nuklir. Menurut presiden Iran itu, status tersebut tidak adil.

Lebih jauh Ahmadinejad menjelaskan pendapatnya, "Jika negara-negara pemilik senjata nuklir, yang telah menggunakan atau mengancam akan menggunakannya, duduk dalam badan tertinggi yang melindungi keamanan dunia serta memiliki hak veto yang tidak adil, apakah itu tidak menyebabkan negara-negara lain berusaha memproduksi senjata nuklir untuk menjaga keamanan nasionalnya sendiri?“

Teheran Atomkonferenz 2010
Konferensi Non Proliferasi Nuklir di Teheran (17/04)Foto: AP

Tuntutan Penarikan Tentara AS

Bulan April tahun depan, direncanakan pertemuan lanjutan bagi konferensi yang baru berakhir. Demikian keterangan departemen luar negeri Iran. Tetapi Menteri Luar Negeri Manouchehr Mottaki tidak mengatakan tempat pertemuan berikutnya. Minggu kemarin (18/04) dalam upacara peringatan apa yang disebut "Hari Nasional Angkatan Darat" di Teheran, Presiden Ahmadinejad memerintahkan tembakan serentak, sebagai simbol sikap Iran yang menentang pemerintah di Washington.

Ahmadinejad juga menuntut penarikan seluruh pasukan AS dari daerah Teluk Persia dan Afghanistan sekarang juga. Sebagai alasannya ia mengatakan, apa yang disebut AS sebagai "perjuangan anti teror" di daerah Timur Tengah telah gagal. Ahmadinejad menekankan juga, hal itu bukan permintaan, melainkan perintah bagi AS dari semua negara bertetangga di kawasan Timur Tengah. Ia menambahkan, negara-negara tersebut bersahabat dan bersaudara, kecuali Israel.

Menghadapi Serangan Musuh

Israels Ministerpräsident Benjamin Netanjahu Januar 2010
Perdana Menteri Israel Benyamin NetanyahuFoto: picture alliance / dpa

Bersamaan dengan itu pimpinan Angkatan Darat Iran, Jenderal Ahmad Reza Purdastan mengumumkan, militer akan mengadakan latihan di bagian Selatan Iran dalam waktu dekat. Ia tidak menyebutkan jadwal yang pasti, tetapi ia menyebut latihan militer itu sebagai persiapan agar mampu bertindak jika musuh melancarkan serangan besar.

Banyak pengamat menilai, konferensi itu menjadi upaya baru pemimpin Iran untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa program nuklirnya hanya digunakan untuk tujuan sipil. Selama ini program nuklir Iran sudah menjadi penyebab persengketaan dengan negara-negara lain. Di samping itu, konferensi juga dianggap bertujuan untuk membuka kedok dan menuding Israel, yang menjadi musuh bebuyutan Iran, sebagai ancaman bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah karena memiliki senjata nuklir.

Ulrich Pick / Marjory Linardy

Editor: Dyan Kostermans