1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

'The Doomsday Clock' Maju Dua Menit

Vidi Legowo18 Januari 2007

Akhir dunia yang diakibatkan oleh perang nuklir kini berjarak dua menit lebih dekat ke tengah malam.

https://p.dw.com/p/CPU8
Foto: PA/dpa

Tepatnya pukul 11 lebih 55 menit. Setidaknya demikianlah hasil pemeriksaan waktu terakhir yang dilakukan oleh pihak pencipta 'The Doomsday Clock’. Simbol dalam bentuk jam yang diciptakan tahun 1947 ini adalah simbol pertanda terjadinya suatu bencana dashyat yang akan memusnahkan dunia dan seluruh isinya.

Pergerakan jarum jam, diumpamakan sebagai peringatan bagi penduduk bumi akan bahaya yang mengancam mereka. Awalnya, jam ini bertujuan untuk memperingatkan bahaya perang nuklir. Namun kini, jam tersebut juga dipengaruhi oleh bahaya yang dapat timbul akibat perubahan iklim. Berikut keterangan Kennette Benedict, Direktur BAS (Bulletin of the Atomic Scientist), yang bertanggung jawab untuk jam tersebut.

"Harian BAS menggeser jarum menit Doomsday Clock dua menit lebih dekat ke tengah malam. Sekarang menjadi lima menit menjelang tengah malam. Ini karena kami dari dewan BAS memfokuskan dua sumber bencana besar, yaitu 27.000 senjata nuklir yang 2.000 diantaranya siap diluncurkan dalam sekejap. Dan penghancuran habitat manusia akibat perubahan iklim.“

Terakhir kali, jam tersebut berubah, adalah tahun 2002. Jam bergeser menjadi tujuh menit menjelang tengah malam. Saat itu pun masalah senjata nuklir yang menjadi pemicunya. Amerika Serikat menolak serangkaian perjanjian pengawasan senjata dan para teroris berusaha memperoleh senjata nuklir. Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Amerika Serikat, CNN, Natalie Goldring, ilmuwan yang juga adalah anggota Dewan BAS mengatakan, masalah senjata nuklir sekarang jauh lebih pelik dibandingkan lima tahun yang lalu.

"Kami khawatir bahwa kami benar-benar terdesak oleh waktu. Kini sekitar 10 hingga 12 negara berpikir apakah mereka juga akan mengembangkan senjata nuklir. Amerika Serikat masih setia dengan senjata nuklir mereka, belum lagi negara yang lain. Padahal mereka berargumentasi bahwa negara lain tidak seharusnya memiliki senjata nuklir. Kemudian masih ada perihal tes uji coba nuklir Korea Utara dan pengayaan uranium yang terus berlangsung. Situasi sekarang jauh lebih mengkhawatirkan dibandingkan tahun 2002 saat kami terakhir menggeserkan jarum jam.“

Masalah senjata nuklir memang masih menjadi fokus utama dalam hal ini. Namun, Kennette Benedict dari BAS kembali mengingatkan bahwa masalah pemanasan global juga tidak kalah mengkhawatirkan. Ini adalah untuk pertama kalinya, semenjak buletin tersebut diterbitkan, The Doomsday Clock secara eksplisit mengungkap ancaman perubahan iklim.

Keputusan menggeser jarum menit jam dilakukan setelah berkonsultasi dengan dewan sponsor yang termasuk 18 orang peraih penghargaan Nobel.