1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tersangkut Skandal Video, Wakil Kanselir Austria Mundur

20 Mei 2019

Pimpinan Austria Sebastian Kurz mengatakan tidak bisa lagi bekerja dengan mitra koalisinya, setelah skandal video memaksa wakilnya, Heinz-Christian Strache, dari partai ultrakanan FPÖ mundur.

https://p.dw.com/p/3Ila6
Videostill Video Heinz-Christian Strache
Foto: Reuters/Der Spiegel und Süddeutsche Zeitung

Austria akan mengadakan pemilu baru bulan September mendatang. Hal itu disampaikan Presiden Austria Alexander Van der Bellen hari Minggu (19/5) setelah berkonsultasi dengan Kanselir Sebastian Kurz dari partai konservatif ÖVP.

Sebastian Kurz sebelumnya mengatakan pada hari Sabtu (18/5), dia tidak bisa lagi bekerja dengan mitra koalisinya FPÖ, dan dia sudah muak dengan serangkaian skandal yang melibatkan partai ini.

Wakil Kanselir Heinz-Christian Strache, Ketua Umum FPÖ, hari Sabtu menyatakan mundur dari jabatannya, setelah sebuah video dipublikasi media Jerman "Der Spiegel" dan koran "Süddeutsche Zeitung" di situs online.

Dalam video itu Strache menjanjikan kepada seorang perempuan yang diperkenalkan sebagai "keponakan konglomerat Rusia", dia akan mengalihkan proyek-proyek pemerintah kepada perusahaan perempuan itu, seandainya mereka mendukungnya untuk menang besar dalam pemilu. Strache juga menggambarkan bagaimana perempuan itu menyumbang untuk partainya FPÖ secara terselubung melalui sebuah yayasan.

Österreich Regierungskrise | PK Sebastian Kurz
Kanselir Austria Sebastian KurzFoto: picture-alliance/APA/picturedesk.com/R. Schlager

"Sangat terguncang"

Didampingi Sebastian Kurz, Presiden Alexander Van der Bellen mengumumkan hari Minggu di Wina, "Awal baru ini harus dilakukan dengan cepat, secepat yang diizinkan oleh Konstitusi Federal, jadi saya mengusulkan pemilihan ... pada bulan September, jika memungkinkan pada awal September."

Sebastian Kurz mengatakan, dia "sangat terguncang" dengan skandal itu dan berjanji untuk menuntaskan kasusnya, "termasuk pengusutan kemungkinan pelanggaran hukum" yang dilakukan wakilnya.

Majalah berita Der Spiegel menerangkan, mereka menerima material video berdurasi tujuh jam, yang dibuat di tempat liburan di pulau Ibiza, Spanyol, dua tahun lalu. Video yang dibuat diam-diam itu memperlihatkan Ketua FPÖ Hans Christian Strache bersama anggota FPÖ Johann Gudenus berbicara dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai oligarki Rusia dan tertarik untuk berinvestasi di Austria.

Selama pertemuan itu, kedua politisi terlihat mengonsumsi alkohol cukup banyak dan menawarkan berbagai hal. Perempuan Rusia itu juga berjanji akan mengambil alih koran Austria "Kronen Zeitung". Strache lalu mengusulkan agar harian itu digunakan untuk mendukung kampanye FPÖ dalam pemilu nasional 2017.

Österreich | PK Strache
Heinz-Christian Strache: "Saya dijebak.."Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Gruber

Asal usul video tidak jelas

Der Spiegel mengatakan, mereka menerima kiriman material video hampir 100 gigabita dari orang tak dikenal. Der Spiegel lalu bekerjasama dengan "Süddeutsche Zeitung" (SZ) untuk memverifikasi keaslian rekaman tersebut. Der Spiegel antara lain menugaskan ahli forensik data independen dan sebuah lembaga lain yang bergerak dalam bidang keamanan dan pengamanan data. Kedua pihak yang ditugaskan Der Spiegel menyatakan "tidak ada indikasi bahwa video dimanipulasi".

Selain menugaskan dua lembaga independen, Der Spiegel dan Süddeutsche Zeitung juga mengatakan telah memverifikasi identitas politisi dalam video itu dan lokasi rekaman video. Der Spiegel mengatakan, mereka mendapat bukti dari penginapan tempat rekaman itu dibuat, bahwa kedua politisi memang berada di tempat liburan itu, saat rekaman video dibuat.

Heinz-Christian Strache ketika mengumumkan pengunduran dirinya mengakui dia berada di bawah pengaruh "konsumsi alkohol berlebihan" dan sudah berperilaku tidak semestinya. Namun dia bersikeras tidak melakukan pelanggaran hukum. Dia menyatakan dirinya "telah dijebak" dalam suatu komplotan "pembunuhan politik". hp/na (www.spiegel.de, dpa, rtr, afp)